assalamualaikum wr,wb semoga semua yang membaca tulisan tentans pengalaman saya ini dalam keadaan sehat dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT.
pada kesempatan kali ini tulisan  yang saya buat yaitu mengenai pengalaman saya  menceritakan mengakses /menggunakan konvergensi media ( media convergence )dengan menggunakan sudut Pandang pribadi saya dan  memberi pendapat mengenai apa saja yang  harus diperbaiki agar iklim media di indonesia menjadi lebih sehat serta melibatkan state of the art atau pendapat pendapat terdahulu mengenai pendapat tentang konvergensi media ( media convergence)itu sendiriÂ
Konvergensi menurut Henry Jenkins dalam (Haryanto, 2014:210) adalah sebuah kata yang menggambarkan perubahan teknologi, industri, budaya, dan sosial dalam cara media bersirkulasi dalam budaya kita.Lonjakan  jumlah pengguna internet di indonesia sangat signifikan dan tentunya memberikan pengaruh besar terhadap eksistensi media pada saat ini. Untuk dapat terus eksis dalam perindustrian, media harus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Dalam seminar yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Nukman Lutfie, CEO Virtual Consulting mengatakan pengaruh media cetak akan "tergusur" dan tergantikan oleh sepak terjang media baru, koran yang paling cepat terkubur adalah yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan zamannya (Haryanto, 2014:211). Konvergensi saat ini menjadi kata kunci dalam perkembangan industri media. Terry Flew dalam An Introduction to New Media menyatakan konvergensi media merupakan hasil dari irisan tiga unsur new media yaitu jaringan komunikasi, teknologi in- formasi, dan konten media. Konvergensi media mengusung pada konsep penyatuan ber- bagai layanan informasi dalam satu piranti informasi membuat satu gebrakan digitalisasi yang tidak bisa dibendung lagi arus informasinya. Konvergensi menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informa- si baik visual, audio, data dan sebagainya (Preston, 2001).
Dalam survei yang sama sebanyak 55,30% layanan yang diakses pengguna internet adalah membaca artikel. Hal ini menandakan lebih dari setengah penduduk Indonesia telah menggunakan internet sebagai media untuk mendapatkan informasi terkini. Konvergensi menurut Pryor dalam (Quinn & Filak, 2005:4) adalah apa yang terjadi di ruang redaksi ketika anggota staf editorial bekerja sama menghasilkan banyak produk jurnalistik untuk berbagai platform guna menjangkau khalayak massal dengan konten interaktif. Sementara konvergensi menurut Henry Jenkins dalam (Haryanto, 2014:210) adalah sebuah kata yang menggambarkan perubahan teknologi, industri, budaya, dan sosial dalam cara media bersirkulasi dalam budaya kita. Teori konvergensi dalam industri media tampaknya tidak diselesaikan. Griffiths & Light (2008) dalam Friedrichsen & Kamalipour (2017:78) mendefinisikan konvergensi media sebagai kombinasi dari beberapa produk yang berbeda menjadi satu. Teori konvergensi media juga diteorikan dan dipraktekkan oleh Kolodzy yang menyediakan model untuk menggambarkan konvergensi media. Kolodzy dalam Friedrichsen & Kamalipour (2017:78) menggambarkannya sebagai proses yang berkelanjutan di mana konten, teknologi, audiens dan industri berpotongan seperti vienn (2006:5) Jenkins mengidentifikasi lingkaran untuk mewakili berbagai bidang seperti audiens, industri, konten dan teknologi dan konvergensi media menjadi titik di mana mereka berpotongan (Jenkins, 2001). Menurut Jenkins dalam Friedrichsen & Kamalipour (2017:78) konvergensi media sebagai proses yang berkelanjutan di mana konten, teknologi, pemirsa, dan industri bersinggungan.Menurut Fiddler (2003: 29) terjadinya konvergensi media juga didukung oleh ber- bagai hal seperti kekuatan-kekuatan ekonomi, politik, dan sosial yang memainkan peran besar dalam penciptaaan teknologi-teknologi baru; berbagai penemuan dan inovasi tidak diadopsi secara luas lantaran keterbatasan teknologi itu sendiri; dan adanya kesempatan dan alasan ekonomi, sosial, dan politik yang mendorong perkembangan teknologi baru.
Melihat lajunya pertumbuhan internet, Republika sebagai media yang ingin terus bertahan dalam perindustrian telah mempersiapkan diri dengan melakukan konvergensi sejak 1995. Republika mendirikan portal berita, yang menjadi portal berita pertama di Indonesia, yang diberi nama Republika Online (ROL). Transformasi menuju media digital ini adalah sebuah keharusan bagi Republika melihat pergeseran perilaku masyarakat dan pembaca koran yang telah terjadi. Perubahan-perubahan ini hampir tidak mungkin untuk dilawan, namun harus dihadapi dengan menghadirkan inovasi-inovasi baru. Kehadiran perangkat komunikasi yang makin murah dan canggih menjadikan proses penyampaian konten berita kepada khalayak dapat dijalankan dengan lebih praktis dan cepat, sehingga dapat dijadikan solusi dari permasalahan menurunnya pembaca koran.
tentunya dengan hadirnya media media tersebut memudahkan saya mendapatkan informasi yang beragam dari berbagai media yang dapat saya akses yang mana dulu sebelum adanya media Seperti ini untuk mendapatkan informasi hanya dapat didapatkan dari koran dan dengan adanya media seperti ini saya  tidak perlu repot repot jika ingin berbelanja sesuatu, dengan ponsel yang saya miliki saya dapat melakukannya banyak hal ,salah satunya
membaca koran di pagi hari, bertegur sapa dengen teman ,mengirim pesan menggunakan pesan singkat dengan pasangan ,walaupun saya sekarag sedang belum ada pasangan hehe , bagi yang membaca sampai titik ini doakan saya cepat dipertemukan dengan jodoh saya yaa hehe
baiklah, balik lagi ketopik Internet dan komputer berperan besar dalam hal ini, namun ada hal yang perlu diingat meskipun dunia media terus mengalami perubahan  dari waktu ke waktu waktu ke waktu, tapi media yang lama tidak akan ditinggalkan begitu saja dan Akan tetapi hidup bersama kita dan saling berinteraksi dengan media-media pendatang baru. Seperti yang saya contohkan diatas tadi Seperti koran dan media media lama yang belum tergerus perubahan media.
kemudian mengenai pendapat saya terkait iklim media indonesia agar menjadi sehat ,menurut saya ada beberapa kekurangan yang masih harus diperbaiki contohnya dengan memperbanyak pilihan yang tersedia bagi masyarakat dalam memilih informasi sehingga masyarakat dapat mengambil dari dua suddat pendang yang bereda dari suta topik maupun masalah yang sedang terjadi .kemudian dengan lebih mempermudah mengakses suatu informasi kemudian efisien dan praktis tentunya dapat menambah minat masyarakat dalam memilih suatu berita .adapun dampak negatifnya bagi masyarakat salah satunya Adalah ketergantungan akan teknologi (cyber addiction)salah satiny yang perch saya alami yaitu kecanduan belanja online yang mana mengakibatkan saya membeli barran barran yang tidak dibutuhkan dan alhasil dampak tersebut tentunya mengganggu secara financiar saya sebagai mahasiswa yang mana keuangan masih dibawah pemberian orang tua harapan saya semoga kedepannya ada pembelajaran kepada generasi selanjutnya dengan kemasan yang tentunya dapat diterima generasi yang berpotensi tinggi yerpengaruh akan hal tersebut, kemudian mengenai literasi digital saya berharap seluruh masyarakat indonesia berhak mendapatakan akses informasi mengenai informasi digital yang mana kita ketahui masih adanya kesenjangan akses internet antara masyarakat yang ada di dearth perkotaan dengan yang ada di daerah perkotaan .terutama bagi masyarakat yang hidup pada garis kemiskinan,berusia lanjut dan penyandang distabilitas.ada survey tahun 2017 menerangkan bahwa angka penetrasi internet di perkotaan dan pedesaan ialah 72,41% vs 48,25%. Sedangkan mayoritas pengguna berada pada rentang usia 15 -- 19 tahun, dan hanya 16,2% yang berusia di atas 60 tahun.tentunya dengan adanya survey ini saya berharap pemerintah dapat menyelesaikan masalah masalah tersebut demi terciptany a keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H