Mohon tunggu...
Aan Sumarlin
Aan Sumarlin Mohon Tunggu... Guru - Guru

LAYAR PAK GURU

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

LK. 3 Penyusunan Best Practice

3 Desember 2023   18:50 Diperbarui: 3 Desember 2023   19:04 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Best Practice

Upaya Peningkatan Keterampilan Bermain Alat Musik Pianika Menggunakan Metode Tutor Sebaya Berbasis Cooperative Learning  Kelas VII SMP IT An-Nuriyah Sekayu

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana, untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga seorang guru dituntut agar dapat melakukan atau menciptakan suasana pembelajaran (belajar mengajar) melalui perencanaan-perencanaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tentunya perencanaan yang dibuat tersebut akan menciptakan suasana belajar atau proses pembelajaran yang aktif bagi peserta didik. Keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar akan mampu mengembangkan potensi peserta didik. Sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai sebagaimana mestinya.

Salah satu perencanaan yang perlu dipersiapkan adalah model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan sarana guru untuk menciptakan pembalajaran yang aktif. Melalui model pembelajaran, guru dapat menyampaikan materi pelajaran secara menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik. Sehingga hasil belajar atau kemampuan peserta didik dipengaruhi oleh model pembelajaran yang dibawakan guru.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di kelas VII SMP IT An-Nuriyah Sekayu bahwa tujuan pembelajaran kurang tercapai karena masih banyak kemampuan bermain alat musik pianika peserta didik di bawah rata-rata.  Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan kepala sekolah, waka bidang kurikulum, teman sejawat mata pelajaran seni budaya disebutkan bahwa motivasi peserta didik dalam bermain pianika kurang. Hal ini terlihat ketika belajar pianika masih kurang aktif, peserta didik banyak yang mengeluh, mereka mengatakan sulit memainkannya, dan beberapa peserta didik ada yang ragu-ragu dalam meniup alat musik pianika dan ada yang asal tiup saja yang penting bunyi. Penulis melihat bahwa fenomena tersebut diakibatkan oleh:

  • Guru belum mampu menerapkan model pembelajaran yang membangkitkan motivasi dan minat peserta didik dalam belajar
  • Guru belum mampu menemukan model pembelajaran yang menciptakan peserta didik aktif dalam belajar
  • Guru belum mampu menemukan model pembelajaran yang cocok dengan materi pelajaran. 

Berdasarkan permasalahan diatas penulis penulis membuat beberapa solusi  untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan memilih untuk menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning sedangkan untuk metodenya berupa Tutor Sebaya. Menurut Tesya (2021:3), dalam model kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan, dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.

Menurut Widyawati (2020:227), tutor sebaya adalah sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah. Metode tutor sebaya lebih menekankan pada keaktifan peserta didik dalam pembelajaran ansambel pianika karena metode ini menggunakan teman atau peserta didik itu sendiri sebagai tutor atau pengajar selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Melalui metode ini, interaksi diantara peserta didik akan terbina karena tidak ada kecanggungan yang biasanya ada ketika berhadapan dengan guru.

Keberhasilan metode tutor sebaya berbasis model pembelajaran kooperatif yaitu dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta didik, sebab peserta didik aktif belajar bersama teman sekelompoknya hingga ia bisa menguasai materi pembelajaran yang diberikan guru. Kemudahan pembelajaran kooperatif, membuat peserta didik mau belajar dan tidak malu bertanya dengan teman sekelompoknya, sehingga diharapkan keterampilan peserta didik dalam bermain alat musik pianika dengan lagu dapat meningkat. Adapun kelemahan pada pembelajaran ini membutuhkan alokasi waktu yang cukup, untuk persiapan pembelajaran, mulai dari menentukan tutor, membentuk kelompok, latihan, dan sampai ke evaluasi pembelajaran.

PEMBAHASAN

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah tujuan pembelajaran kurang tercapai karena masih banyak kemampuan bermain alat musik pianika peserta didik di bawah rata-rata, peserta didik belum terampil memainkan alat musik pianika dengan lagu. Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan best practice ini adalah, pengunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik, penggunaan model dan metode yang tepat sesuai dengan materi yang akan dipelajari, keterbatasan waktu yang dimiliki guru dalam mempersiapkan rencana pembelajaran yang inovatif, masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam proses pembelajaran dan masih ada peserta didik yang kurang percaya diri dalam melakukan persentasi.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan  diatas adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik, pengunaan metode dan model pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan materi, penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik, selain itu guru juga bisa memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam pembuatan dan juga penerapannya, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan sintak model pembelajaran yang dirancang oleh guru, menumbuhkan motivasi peserta didik, penggunaan media konkrit dan berbasis TPACK selama proses pembelajaran. membuat bahan ajar dan LKPD, dan membuat evaluasi.

Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan, memilih untuk menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning sedangkan untuk metodenya berupa Tutor Sebaya, Demonstrasi, Drill, dan ceramah berstuktur, memilih pembelajaran yang mudah dipahami oleh peserta didik dengan memanfaatkan gambar-gambar, video youtube yang sesuai dengan materi yang ditayangkan dalam bentuk slide video, melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada peserta didik, dimana tahapan-tahapan kegiatan tersebut telah disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dan dirancang oleh guru dalam modul ajar, dan guru merancang bahan ajar dan LKPD, instrument penilaian, media pembelajaran sebagai alat yang dapat membantu siswa dalam memahami materi.

Bagaimana prosesnya :

  • Tahap Persiapan
  • Guru mendesain pembelajaran yang inovativ dengan memahami sintak model apakah sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, juga materi yang akan dipelajari oleh peserta didik dengan bimbingan dosen dan guru pamong, selain itu diperkuat dengan arahan dan masukan teman-teman satu kelompok.
  • Tahap Pelaksanaan
  • Guru melaksanakan desain pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan sintaks Cooperative Learning dan tutor sebaya, kegiatan pembelajaran meliputi menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik, menyajikan informasi, mengorganisasikan peserta didik kedalam kelompok dan memilih tutor setiap kelompok, membimbing kelompok bekerja sama dengan dibantu tutor, menyajikan atau mempilkan hasil Latihan, mengevaluasi, dan memberikan penghargaan.
  • Tahap Evaluasi dan Refleksi
  • Merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, sudah menyelesaikan permasalahan atau belum, serta menentukan rencana tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya

Berdasarkan hasil pembelajaran yang guru lakukan dikelas dengan mengunakan model pembelajaran cooperative learning dengan meteode tutor sebaya  mempunyai dampak bagi peserta didik, diantaranya:  penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK dalam bentuk video yang ditampilkan memudahkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi, peserta didik lebih aktif dan bersemangat saat proses pembelajaran, peserta didik terlatih dalam mengkomunikasikan hasil dengan tanggung jawab, peserta didik belajar cara bekerja bersama sebagai tim untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama, dan peserta didik mampu menyajikan alat musik pianika dengan lagu. Secara keseluruhan hasil pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning sangat efektif karena mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, yaitu adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar peserta didik, baik penilaian sikap dan penilaian keterampilan. Respon peserta didik, merasa senang dan bahagia karena proses pembelajaran menerapkan media yang bervariasi dan menarik sehingga pemahaman tentang materi mudah dipahami.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksaanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Faktor ketidak berhasilan pembelajaran ini ditentukan dengan alokasi waktu proses pembelajaran dan minat belajar peserta didik. Adapun pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan oleh guru, yakni dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan indikator materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan best practice ini bahwa model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan bermain alat musik pianika peserta didik kelas VII SMP IT An-Nuriyah Sekayu. Selanjutnya untuk menjadikan best practice ini berjalan lebih baik ke depannya guru  membuat perencanaan yang sesuai dengan karakteristik materi, sesuai dengan kebutuhan peserta didik supaya tujuan pembelajaran tercapai. Adapun rencana tindak lanjutnya, yaitu guru menggunakan model pembelajaran inovatif lainnya, seperti cooperativ learning tipe TGT (Teams Games Tornament), guru mencoba menerapkan pembelajaran 4C (Critical Thinking, Creative Thinking, Collaboration, and Communication), yaitu kemampuan untuk berpikir kritis, berpikir kreatif, bekerja sama dengan orang lain, dan berkomunikasi dengan baik, guru membuat LKPD atau media pembelajaran yang lebih menarik dari sebelumnya, supaya tujuan pembelajaran tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Tesha, Yola. Dkk.  2021. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk meningkatkan

kemampuan bermain Pianika Siswa Kelas IV SDN 05 Pekanbaru. Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan. FKIP Universitas Riau. Pekanbaru.

Widyawati, Henny. 2020. Peningkatan Keterampilan Bermain Pianika Melalui Metode Tutor

Sebaya, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 3 No. 3 November 2016.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun