Sejarah penipuan dan pembohongan pertama yang dilakukan oleh makhluk adalah saat Setan bersumpah dengan membawa Nama Allah ( Demi Allah ) kepada Nabi Adam bahwa ia sebagai penasihatnya sebagai mentornya sebagai sesepuhnya.Â
Kemudian Setan merekayasa larangan untuk mendekati buah khuldi dengan mengatakan bahwa itu hanyalah agar Nabi Adam tidak kekal di surga. Artinya yang awalnya Allah menegaskan bahwa buah Khuldi dilarang didekati apalagi dimakan kemudian oleh setan dibelokan maknanya seolah-olah perintahnya diperbaharui menjadi boleh.
Nabi Adam awalnya tidak percaya dengan semua perkataan setan tapi ketika mendengar sumpah dengan membawa Nama Allah maka beliau luluh dan percaya. Ini mengindikasikan bahwa Nabi Adam sangat sangat hormat dan patuh kepada Allah karena bagi Nabi Adam Nama Allah itu terhormat dan termulia sehingga tanpa fikir panjang akhirnya beliau percaya.Â
Maka kemudian Nabi Adam sangat kaget dan setengah tidak percaya bahwa ternyata ada makhluk yang membawa sumpah dengan membawa Nama Allah ternyata berbohong.
Ini mengindikasikan bahwa kalimat sumpah itu kalimat yang sangat sangat serius, tidak main-main dan tidak berbohong. Misalnya Saat Allah bersumpah di ayat-ayatNya itu pasti semakin menunjukan betapa Allah sangat sangat serius, tidak main -- main dan tidak berbohong.Â
Misalnya lagi ada orang yang bersumpah ke temannya bahwa ia tidak mencuri tas temannya itu artinya ia ingin menunjukan kepercayaan yang sangat besar bahwa saya serius, saya tidak main-main dan saya tidak berbohong.Â
Maka dalam hal ini, Sumpah palsu masuk dalam kategori dosa besar sebab ia telah melanggar sesuatu yang amat serius. Maka Setan pun dilaknat oleh Allah sebab telah berbohong kepada Nabi Adam.
Hal itu juga menunjukan betapa sisi kehambaan Nabi Adam akhirnya malah diapresiasi Allah. Buktinya adalah saat diturunkan ke bumi itu setan membawa kalimat laknat dari Allah sedangkan Nabi Adam ketika turun ke bumi malah diberi bekal caranya bertaubat yakni diberi kalimat doa langsung dari Allah.
"Keduanya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.""
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 23)
Doa diatas begitu spesial karena itu doa pertama yang dilakukan oleh umat manusia yang berisi kalimat penyesalan, minta ampun dan mohon diberi rahmat sehingga sanad ketika manusia salah ya harus bertaubat dan meminta ampunan. Ini menunjukan bahwa manusia berpotensi untuk salah tapi Allah lebih besar potensinya untuk mengampuni asalkan kita mau bertaubat.
Kembali ke Sumpah palsu. Maka menjadi hal yang tidak mengherankan jika hari ini ada penipuan atau kebohongan entah tujuannya politik ataupun ekonomi dengan membawa Agama sebab sanad penipuan pertama memang begitu adanya. Istilahnya "Menjual Agama demi dunia". Padahal itu kejahatan yang sangat besar sebab telah membelokan Agama demi kepentingan nafsu duniawi belaka.Â
Dengan menampilkan seolah itu agama atau seolah itu anjuran perintah Agama ternyata tujuan akhirnya dunia. Keuntungan dunia. Ini harus kita sikapi dengan kehati-hatian dan waspada serta selalu berdoa semoga kita semua dihindarkan dan dijauhkan dari orang -- orang yang menjual agama demi dunia. Aamiin Ya Rabb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H