Bumi merindukan bentuknya yang dulu
Di sekolahkan yang tinggi tetapi orangtua dibawa ke panti
Teman maya tetapi tak ada satupun yang nyata
Berita sampah berserakan dimana-mana
Ketika kebaikan harus dijejaringsosialkan
Ketika tidur menggunakan kasur ponsel kekinian
Anak masa depan hanya bisa membayangkan pepohonan
Anak masa depan hanya bisa berebut udara bersih oon
Orang tuamu berdarah darah tanpa kamu sadari
Ibumu berani hidup tanpa oksigen hanya demi nafas panjangmu
Ayahmu mau memikul beban berat melebihi tubuhnya
Udara bersih kelak lebih mahal akibat polusi tiada henti
Tali kekang pada hewan peliharaan dengan tali pengisi ponsel penghubung tangan kita, Sama saja
Ada manusia yang tersayat hanya demi mengharap senyumanmu
Ketika Perjuangan berat hanya akan dikenang dengan keberuntungan
Ketika tentara berperang hanya untuk kebahagiaan sebagian
Ketika bumi dikeruk kian tak berperi
Ketika pejabat menggebosi kita dengan janji imaji
Ketika malaikat maut mengincar dibalik kebut-kebut
Ketika para penguasa mencuci otak kita dengan media layaknya boneka
Ada cap-cap saat kelahiran
Ada emotikon kepalsuan menjalar di maya zaman
Hahaha. Kamu kaya tetapi terbelenggu ?
Para politikus menabur uang menganggap kita ayam
Pembaca menjadi manusia langka
Kita menikmati kerakusan dunia begitu lahap
Ikan-ikan berteriak meminta masker
Lolongan serigala kalah keras dengan bunyi bising mesin
Setiap pohon disulap menjadi uang
Cinta buta hanya menjadi budak semata
Kita berciuman dengan uang tiap hari
Manusia ingin keindahan tetapi menjual keburukan
Manusia menyulap gunung menjadi mobil berserakan
Manusia membuang sisa makanan dibawahnya tulang-tulang kelaparan
Tanaman mencari setetes air dari pipa keserakahan
Dan matipun kita masih sempat berselfie ria kekinian