Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hadiah dari Paslon Nomor Tujuh

26 Juni 2018   19:58 Diperbarui: 27 Juni 2018   10:18 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pemilihan Kepala daerah memang selalu mendebarkan. Bukan hanya soal gembiranya para masyarakat menyambut tetapi momentum ini pihak-pihak banyak diuntungkan seperti jasa pembuatan kaos, sablon, tukang bikin baliho, tukang demo bayaran dan juga bisingan knalpot motor anti tilang hanya akan ada pada saat-saat seperti ini.

Maka disamping menikmati orasi paslon yang kini sedang mengadakan Acara Dangdutan Berjamaah mengundang Artis Ibukota, aku menikmati Es kuwut dekat perempatan lalulitas. Hari-hari biasa ruas jalan ini sepi pedagang namun akibat even hajatan ini banyak juga yang kecipratan untung.

Membludaknya masyarakat dalam mendatangi dangdutan ini ternyata juga ada modus politik. Namun setidaknya apakah paslon ini sadar bahwa kini rakyat sudah semakin cerdas. Kebal dengan Suap. Tidak mempan disogok. Sebab suap dan sogok hanya khusus pasutri selain hal itu hukumnya haram. Rakyat yang sehari-hari kebanyakan bekerja di sawah, buruh, jualan aneka jajanan, atau pedagang bakso keliling menikmati surga janji-janji penuh dengan kedustaan.

"Ibu-Ibu. Bapak-bapak. Semuanya yang hadir disini. Jangan lupa besok coblos siapa?" Paslon ini menyodorkan mikrofon ke penonton

Sontak dijawab serentak. Paslon 7.

Meskipun banyak muka dengan bibir cekikikan dan terlihat acuh tak acuh. Tampaknya paslon7 ini tidak memperdulikannya. Mungkin dalam alam bawah sadarnya sudah duduk di kursi jabatan lengkap dengan seragam kerjanya. Atau memang sudah datang ke tukang ahli ramal bahwa ia sudah menang.

Jasa dukun laris manis saat pilkada tentu dosa bukan lagi hal menakutkan bagi mereka. Sebab Tuhan tidak lagi dijadikan sesembahan melainkan dijadikan guyonan. Paling nanti kalau gagal nyalon jadi stres. Akhirnya bunuh diri. Do'aku sih semoga kita dihindari dari Paslon demikian. Cari yang benar-benar baik orangnya. Baik akhlaknya dan perilakunya. Baik agamanya. Baik sosialnya. Baik omongannya. Bukan yang bertopeng agama tetapi dalamnya setan.

Awalnya Acara Dangdutan ini berjalan lancar jaya tiba-tiba kedatangan seseorang profokasi meneriakan bahwa Paslon7 ini korupsi. Paslon7 tukang sogok. Paslon7 tukang suap. Paslon7 Pencotraan. Segala muncratan dan caci makian keluar dengan deras tanpa rem oleh pria berbadan kekar berkumis tipis. Siapa dia gerangan berani datang ke pihak lawan?

Aku yang berposisi netral pun kaget bukan main. Apajadinya jika seseorang datang ke kandang macan? Tentu ia akan diterkam habis. Dan itu terjadi pada Pria kekar berkumis tipis yang kini diarak ke atas panggung. Bagai sate kambing yang dikecapi dan dikasih sambal lalu dilahap

Tetapi hal tak terduga terjadi. Entahlah itu hanya akting atau memang benar adanya. Bukannya dimarahi atau dihina justru Pria kekar berkumis tipis itu dikasih kotak bingkisan.

"Ini kotak bingkisan buat bapak. Isinya lumayan. InsyaAlloh bermanfaat buat anak-anak Bapak yang sedang bersekolah." Ucap paslon7

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun