Aku ceritakan ini karena aku yakin kamu belum mengetahuinya, sebab memang saat itu aku belum berani menampakan sosokku. Saat itu aku memang sedang menikmati keindahan hidupmu bersama kerinduan. Manusia butuh kerinduan, Andini. Supaya ketika nanti tiap hari bertemu, justru kerinduan itulah yang akan menjadi perbincangan paling menarik.
Besok akan aku ceritakan pengalamanku selanjutnya, jangan lupa ya. Jangan sekali-kali merindukanku, apapun alasannya. Sebab rindu itu menyakitkan. Jadi, aku kirimkan do'a-do'a bersama semilir angin ini.Â
Semoga setelah membaca surat ini, kamu tambah keajaibannya dan tambah kedekatanmu kepada Tuhan. Yang paling aku rindukan darimu adalah sosokmu yang dekat dengan Tuhan. Melihat itu saja, hatiku sudah sangat senang sekali Andini.
Salam dari kekasihmu, (Namamu yang membaca cerita ini)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H