Berapa banyak para kaum berjouis, Kamu elit, para pemimpin-pemimpin yang mencitrakan dirinya sebagai orang yang beriman. Padahal itu hanya kamuflase tipudaya untuk mengkelabuhi masyarakat banyak, sampai jika bertemu anggotanya mereka bilang memperolok-olok. Memperolok-olok itu bukan hanya ucapan secara langsung yakni ujaran kebencian tetapi strategi politik busuk yang orientasinya kekuasaan semata itu juga termasuk memperolok-olok masyarakat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!