Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Romantika Kopi Bajingan 7

1 Juni 2017   11:27 Diperbarui: 1 Juni 2017   11:36 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Negara kita yang mengakui dan menyatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara tak dibarengi dengan usaha-usaha untuk setidaknya memenangkan ideologi itu ke dalam setiap ulu hati masyarakat Indonesia.Kita pun seperti di pasar,dimana Pancasila bersaing dengan ideologi lain semacam Khilafah,Negara Kerajaan,dan lain sebagainya.Kesemuanya menjejali dogma pikiran masyarakat sehingga masyarakatpun dengan kemantapan hatinya akan menjadi gue-gue dalam artian akan memiliki pendapatnya sendiri tentang ideologi negara versi dirinya.Padahal jika kita tahu bahwa negara kadung mengakui Pancasila sebagai dasar negara maka seharusnya kitapun memperjuangkan pancasila itu.Meskipun dalam prakteknya perjuangan NKRI juga banyak motifnya.Ada yang benar-benar cinta NKRI sebab NKRI sebagai pemersatu segala adat,suku,budaya yang berbeda.Ada yang memperjuangkan NKRI sebab takut kekuasannya direbut.Ada yang memperjuangkan NKRI sebab untuk mengamankan posisinya di pemerintahan baik itu lembaga DPR,MPR,DPD,bahkan sampai menteri dan Presiden sekalipun.Semuanya mempunyai motifnya sendiri-sendiri.Ini yang harus kita pahami bahwa perjuangan NKRI harga mati disitu banyak kepentingan politik dan golongan.Demikian pendapat saya,barangkali Pak Kumis dan Aman mau menambahkan atau menyanggah,silakan.” Kata Pak Dulah dengan argumennya

“Baiklah,saya akan menambaih.Sayajuga heran kenapa kasus geng motor tiba-tiba muncul dipermukaan.Apakah geng motor itu baru terbentuk? Atau sudah lama terbentuk? Tetapi kenapa baru-baru ini mereka nongol? Saya mengapresiasi kesigapan Polisi dan bahkan ada FPI yang ikut dalam proses penangkapan salah satu geng motor.Saya belajar begini bahwa setiap indifidu sebenarnya tidak ada yang benar-benar berorganisasi.Sebab ia masih memiliki kemauannya masing-masing.Menilai organisasi A sebagai organisasi radikal tampaknya juga kurang tepat karena di dalam anggotanya justru ada yang suka bakti sosial,santunan anak yatim yang bahkan terkesan anti dengan kekerasan.Artinya apa? Menilai manusia tidak bisa sertamerta dengan anggapan tertentu.Karena manusia mempunyai kecenderungan memilih dan memilah perilakunya.Kadang baik yang digambarkan seperti malaikat.Kadang buruk yang digambarkan seperti iblis.Manusia terdiri dari berbagai macam unsur.Sehingga sangat susah menilai kesejatian dari manusianya tersebut.Untuk kasus geng motor yang ternyata anggotanya adalah ABG,tampak sekali bahwa usia di angka itu adalah usia pencarian jatidiri dan pengin dihargai.Pengin diakui.ABG punya kecenderungan pengin diakui oleh masyarakat.Dipandang orang alim atau dipandang sebagai preman atau dipandang sebagai ahli tertentu dan lain-lainnya.Merujuk permasalahan ini,peran orangtua dan keluargalah yang paling bertanggungjawab.Karena mereka adalah guru pertama dan mereka juga yang harus mengayominya menuju manusia yang lebih baik.Tetapi permasalahannya adalah banyak orangtua kurang memperhatikan tumbuh besar anaknya,terlalu fokus mencari uang sampai lupa mengurus anak,sehingga anak salah pergaulan dan terjadilah ketakutan terbesar yakni terjerumus ke dalam pergaulan hitam.” Ucap Pak Kumis

Pak Kumis melanjutkan,

“Bulan puasa bisa diartikan bulan kasih sayang dimana kita harus menyayangi sesama manusia.Danakhir-akhir ini sifat kasih sayang semakin luntur baik di pergaulan langsung maupuan di dunia maya.Sifat yang harus selalu kita bawa setiap kita mau ngobrol,bergaul dan berkomunikasi adalah sifat kasih sayang.Artinya ucapan kita,omongan kita harus tidak bernada menghina,mengumpat,menjelekan tetapi ucapan kita ini menjadi penebar cinta,penebar kebaikan,penebar sopan santun.Ituyang harus kita jaga hari demi hari.Semoga Bulan puasa ini menjadi awal kita menjadi manusia kasih sayang yang baik yang  cinta kepada Allah dan Nabi Muhammad ,dan juga baik dan cinta kepada sesama manusia.Demikian.” Kata Pak Kumis

Aman hanya mau mengomentari tentang kasus HRS saja,

“Apapun motif sebenanrnya kita jelas tidak tahu.Apakah itu benar adanya atau memang sebuah kriminalisasi? Tetapi sebagai seorang yang ksatria seharusnya HRS menghadiri peradilan ,wujud bahwa ia menghargai proses hukum.Nanti disana,dia kan bisa membawa pengacaranya sebagai sarana keberatan atas kasus tersebut.Tetapi anehnya beliau mengulur waktu? Menyebarkan pendapat kriminalisasi sehingga pasti pendukungnya ataupun masyarakat yang terpengaruh akan terpecah.Ada yang mendukungnya dan ada juga yang akan membenci polisi sebab menurutnya kriminalisasi.Padahal semuanya masih mengawang-awang,kita tidak benar-benar tahu apa kejadian sebenarnya.Jika seperti ini maka sama saja pendukung HRS dibenturkan dengan kepolisian.Seolah polisi adalah pihak yang paling salah.Ini tidak ada unsur perdamaiannya.Saya adalah orang yang netral.Menilai sesuatu juga sewajarnya.Artinya organisasi apapun itu pasti ada unsur baiknya dan buruknya.demikian itu ada pada organisasi seperti kepolisian dan FPI.ada plus minusnya.karena didalam organisasi itu ada manusia yang mempunyai banyak kepentingan sehingga menilai kesejatian organisasi sangatlah sulit.Misal pemimpin organisasi salah apakah anggotanya juga salah,tentu tidak? Saya harap HRS mau mendatangi proses pengadilan guna menunjukan sikap kstaria.Jikaterus-terusan menolak,masyarakat akan bentrok opini.HRSdikriminalisasi atau HRS takut kasusnya benar-benar terjadi ?.Ini menarik untuk ditunggu,tetapi jangan lupa bahwa kasus yang seharusnya paling banyak kita sorot  adalah Kasus mega korupsi e-ktp dimana ada anggota DPR yang disinyalir ikut terlibat.Tetapi kita ini masyarakat yang aneh,kita sibuk ngurus perbedaan pendapat sesama masyarakat tetapi malas mengecek dan melindungi uangnya sendiri,kita sibuk mengurusi kasus para tokoh tetapi kita seperti tidak pernah merasa dicuri padahal kita sedang dicuri baik itu alamnya,sumberdayanya,uangnya,harkat dan martabatnya.Kita ini memang aneh tapi nyata,bukan?” Kata Aman

Pak Kumis,Pak Dulah dan juga Aman saling mempelajari diskusi malam ini,barangkali ada yang bisa dijadikan pelajaran.Semoga saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun