Mohon tunggu...
Amanah Maniez
Amanah Maniez Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selalu belajar dan berusaha dalam kehidupan ini :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Lagi...

28 Desember 2010   11:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:17 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang penting. Sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan bangsa hanya akan lahir dari sistem pendidikan yang berdasarkan filosofis bangsa itu sendiri. Sistem pendidikan cangkokan dari luar tidak akan mampu memecahkan problem yang dihadapi bangsa sendiri. Oleh karena itu, upaya untuk melahirkan suatu sistem pendidikan nasional yang berwajah Indonesia dan berdasarkan Pancasila harus terus dilaksanakan dan semangat untuk itu harus terus menerus diperbaharui.

Tantangan utama bangsa Indonesia dewasa ini dan di masa depan adalah kemampuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam kaitan ini menarik untuk dikaji bagaimana kualitas pendidikan kita dan upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas sebagaimana diharapkan, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang produktif, efisien, dan memiliki kepercayaan diri yang kuat sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain dalam kehidupan global ini.

Proses globalisasi akan terus merebak. Tidak ada satu wilayah pun yang dapat menghindari dari kecenderungan perubahan yang bersifat global tersebut, dengan segala berkah, problem dan tantangan-tantangan yang menyertainya. Pembangunan pendidikan harus mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan global yang akan terjadi.

Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang cenderung mengejar efisiensi dan efektifitas.

Pembaharuan mengiringi perputaran zaman yang tak henti-hentinya berputar sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka, telah menjadi pendorong utama timbulnya pembaharuan pendidikan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mampu mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus-menerus mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik. Kebaruan pembelajaran dapat diartikan inovasi pembelajaran.

Inovasi pembelajaran sangat diperlukan untuk kemajuan proses pembelajaran dikarenakan pembelajaran saat ini akan terus mengikuti perkembangan zaman maka perlu adanya penemuan-penemuan baru tentang metode pembelajaran selain yang sudah ada seperti metode pembelajaran jikso, kooperatif, aktif learning, dan yang lainnya sehingga tujuan inovasi pembelajaran benar-benar terlaksana.

Student Centered Learning atau disingkat SCL merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan peserta didik secara aktif dan mandiri, serta bertanggung jawab atas pembelajaran yang dilakukan. Dengan SCL peserta diharapkan mampu mengembangkan keterampilan berpikir secara kritis, mengembangkan sistem dukungan sosial untuk pembelajaran mereka, mampu memilih gaya belajar yang paling efektif dan diharapkan menjadi dan memiliki jiwa entrepreneur.

Aktivasi pembelajaran merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan cara-cara yang digunakan agar sebuah pembelajaran dapat berjalan secara aktif dan lancar. Pembelajaran dapat terlaksana secara aktif jika sang pembelajar sebagai subjek utama terlebih dahulu memahami dan memiliki perasaan cinta atau suka terhasap sebuah pembelajaran. Tapi, itu semua bukanlah hal yang sederhana. Untuk membuat sang pembelajar aktif, guru tak boleh menciptakan sebuah keheningan yang dipaksakan dan jangan terlalu yakin bahwa sebuah lingkungan yang hening dan terkontrol adalah hal yang baik bagi para pembelajar dalam kegiatan pembelajaran.

Karena 50% dari mereka membutuhkan mobilitas yang lebih luas ketika sedang belajar. Aksi dan gerakan dapat memainkan peranan penting dalam belajar dan informasi baru. Sehingga seorang guru harus cepat bertindak dan introspeksi ketika pembelajar sekiranya tak punya atensi, energi, dan ketertarikan, kemungkinan karena mereka membutuhkan kesempatan pembelajaran aktif serta stimulasi kinestetik. Jadi, pembelajaran tidak harus selalu serius dan menegangkan.

Guru dapat sesekali melakukan refreshing dengan mengajak para pembelajar melakukan gerakan-gerakan sederhana dan menyenangkan sehingga dapat merelakskan otot-otot dan saraf-saraf yang tegang atau memberi kesempatan atau jeda waktu untuk makan dan minum kepada para pembelajar. Dengan demikian dalam kelas akan terjadi sirkulasi dan menjaga agar pembelajar yang aktif tetap senang sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung aktif dan lancar.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun