Dalam company profile kita bisa mencantumkan aspek-aspek perusahaan yang mungkin banyak orang belum tahu terkait hal itu, namun dengan kesepakatan Bersama oleh pimpinan perusahaan untuk kita sebarluaskan aspek-aspek yang tidak umum tersebut, menjadi hal umum yang akan dilihat oleh public. Mulai dari visi misi, produk dan jasa, deskripsi perusahaan, segmentasi pasar, pendapatan perkapita, kualitas pekerja, kualitas produk yang dihasilkan, cara pembuatan produk hingga pabrik, bisa kita liput dan cantumkan kedalam company profile.
Pengemasan company profile yang dibuat oleh seorang Humas, bisa bermacam-macam bentuknya tergantung kemauan perusahaan dalam memproduksi company profile bagi perusahaan, karena banyak ragamnya company profile, bisa ditulis, bisa didesain secara interaktif, bisa dibuat secara shooting dan dijadikan video, bisa juga dijadiin booklet atau brosur, ada banyak ragamnya. Jadi ketika ada banyak ragam dari sebuah company profile maka itu menjadi sebuah tantangan bagi seorang Humas untuk bisa menguasai lebih dari 1 aplikasi dalam mengelolah hal-hal yang berkaitan tentang publisitas seperti company profile satu ini.
 Jadi jika ada orang yang berasumsi seorang PR itu dominan kerja dengan bertemu client setiap hari dan harus bisa public speaking, tidak sepenuhnya benar, karena pekerjaan seorang PR itu tidak hanya itu saja, namun dengan berkembangnya zaman dan lahirnya aplikasi-aplikasi kreatif, maka itu menjadi sebuah tantangan baru bagi seorang Humas untuk menguasai lebih banyak lagi aspek untuk dikerjakan oleh seorang Humas pada perusahaan.
Art Of Public Relations yang keempat adalah WritingÂ
Menulis adalah sebuah seni yang mengharuskan kita, berhayal dan berimajinasi dengan luas agar tercipta sebuah gagasan atau ide baru, yang nantinya akan kita curahkan ide-ide tersebut menjadi sebuah struktur kalimat dengan inovasi yang terkandung didalamnya, karena setiap tulisan yang kita tulis atau ketik, bisa menjadi acuan kita dalam mencari ide-ide lainnya ketika memulai jenis tulisan lainnya, karena karya tulis tidak selalu tentang cerita, puisi, atau inovasi. Dalam ranah PR ada jenis tulisan yang harus kita kuasai, yaitu:
Content Writing : Sebuah penulisan yang menuntut seorang Humas dalam menulis sebuah konten untuk kebutuhan promosi dan persuasi perusahaan, agar nantinya bisa dilihat oleh publik, serta bisa juga dibaca oleh stakeholder atau investor perusahaan, ketika mereka ingin melihat perkembangan perusahaan. Biasanya content writing yang dibuat oleh seorang Humas dipublikasikan di laman website perusahaan, bisa dalam bentuk postingan press release, conference pers, inhouse magazine dan juga infografis.
Audit : Penulisan dengan gaya tulisan seperti laporan perusahaan dari mulai awal bulan hingga akhir bulan, akan ditulis oleh seorang Humas dengan runtut dan jelas, gunanya adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam waktu sebulan, apakah mengalami kerugian atau mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, karena dengan adanya laporan audit seperti ini, perusahaan tidak perlu repot-repot mengecek folder setiap harinya, karena ada peran humas dalam menulis audit perusahaan.
Jurnal Perusahaan : Berbeda dengan content writing dan audit, jurnal perusahaan tidak dibuat setiap bulan atau setiap hari, karena jurnal perusahaan dibuat dalam 2 bulan atau 3 bulan sekali, gunanya adalah untuk membuat rangkuman sederet kegiatan perusahaan yang telah dijalankan, isi jurnal perusahaan juga tidak perlu banyak-banyak seperti audit perusahaan, kita bisa menulis isi jurnal perusahaan dengan rangkuman kegiatan saja, namun perlu dicatat tanggal dan bulannya juga, agar pimpinan perusahaan dan stakeholder juga tahu dengan jelas bahwa pengeluaran perusahaan digunakan untuk acara-acara tersebut. Acara-acara yang bisa kita masukan dalam jurnal bisa berupa acara CSR, penghargaan perusahaan, ulang tahun perusahaan, webinar yang diadakan perusahaan dan rapat umum pemegang saham perusahaan.
Dari 4 Seni Public Relations diatas maka dapat disimpulkan, bahwa seorang PR mempunyai banyak tugas yang harus diemban, tidak hanya menjembatani antara mayarakat dengan perusahaan saja, tapia da lebih banyak pekerjaan yang harus disusun dan dikerjakan oleh seorang Humas, nantinya setiap pekerjaan yang telah dikerjakan oleh seorang Humas akan berkaitan juga dengan reputasi perusahaan, dengan hubungan perusahaan dengan pihak luar, serta dengan kepercayaan stakeholder dalam menaro uangnya pada perusahaan untuk mendapat benefit yang memadai.
Jadi kesimpulannya ketika kita terjun menjadi seorang PR perusahaan, maka kita harus siap dengan segala konsekuensi yang akan kita kerjakan setiap harinya, mulai dari menjaga reputasi perusahaan, hingga menulis laporan-laporan perusahaan diakhir bulan, jadi peran humas pada perusahaan itu sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya terus menerus, dan kita sebagai seorang PR terus dituntut untuk terus berinovasi dan melahirkan ide-ide kreatif lainnya bagi perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H