Nama : Muhammad Luthfan Aufar
Kelas : PR Writing 4D
NIM : 1806015424
Â
Public Relation atau yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, sebagai Hubungan Masyarakat dan disebut Humas, merupakan peranan penting dalam sebuah perusahaan yang tujuan utamanya adalah meningkat reputasi perusahaan, agar terlihat baik di mata konsumen, investor dan anggota-anggota perusahaan. Tujuan lain dari seorang PR adalah meningkatkan kepercayaan publik pada perusahaan, agar publik selalu memandang baik dan mau menggunakan jasa dan produk yang telah perusahaan buat serta distribusikan, selain itu seorang PR juga wajib menjaga kepercayaan investor atau stakeholder pada perusahaan, agar mereka tetap mau menaro sahamnya untuk perusahaan. Selain menjaga kepercayaan publik dan reputasi, seorang Humas dituntut untuk bisa mempersuasi publik dan calon konsumen, sebagai langkah awal membangun reputasi yang baik bagi mereka, sebab jika tidak public dan calon konsumen tidak dipersuasi, bagaimana mereka bisa melirik kapabilitas perusahaan dalam memasarkan jasa dan produk yang dihasilkan. Dan yang terakhir seorang Humas adalah jembatan bagi perusahaan dan public, perusahaan dan investor serta pimpinan perusahaan dengan karyawan-karyawan lainnya.
Proses pembentukan reputasi, membangun kepercayaan public dan mempersuasi orang-orang disebut sebagai langkah negosiasi. Negosiasi yang dilakukan oleh seorang humas tidak boleh asal dan bersifat memaksa public serta investor untuk bertahan memilih perusahaan agar tetap yang terbaik bagi mereka. Negosiasi yang dilakukan oleh seorang Humas perlu diawali step by step, agar tidak terjadi kekeliruan diantara, disinilah seorang Humas melakukan apa yang disebut Art Of Public Relations.
Art Of Public Relations yang pertama adalah Negosiasi.
Sebagai seorang Humas, kita perlu menganalisis dulu apa yang sedang terjadi didalam perusahaan ataupun diluar perusahaan, untuk mengkaji pesan-pesan persuasif apa yang akan kita bicarakan ketika melakukan transaksi negosiasi. Jika sudah mendapat hasil Analisa sementara kita terhadap pokok pembicaraan yang akan dibahas, maka kita simpan hal itu dan masuk ke langkah selanjutnya.
Berikutnya, yakni kita perlu mengobservasi hasil Analisa kita kepada target publik, investor dan calon konsumen kita, agar mereka mau dipersuasi dan menerima ajakan negosiasi yang akan kita bangun dalam rangka mempertahankan reputasi dan kepercayaan mereka pada perusahaan. Hasil observasinya sebagai penentu juga, berapa persentase tiap-tiap golongan yang akan menaro kepercayaan pada perusahaan dalam jangka Panjang, serta bagaimana pandangan mereka pada perusahaan, untuk memastikan reputasi perusahaan tetap pada citra yang baik dari perspektif public dan investor.
Lalu langkah terakhir adalah negosiasi, dengan jabatan kita yang merupakan seorang Public Relation dan menjembatani aspek-aspek eksternal dengan perusahaan, maka negosiasi yang kita lakukan ketika pandemic seperti ini ialah, meminta mereka untuk mengisi sebuah form terkait reputasi dan kepercayaan mereka pada perusahaan, didalam form tersebut kita cantumkan kalimat-kalimat persuasive pada mereka dengan kalimat yang multitafsir, agar mereka menganggap tulisan itu adalah ajakan positif dari perusahaan untuk memberi mereka benefit. Atau juga bisa kita terjun langsung di lapangan dengan bagian marketing dan call center, untuk menanyai kepuasan mereka pada perusahaan, selama bermitra dan menjadikan perusahaan sebagai prioritas mereka ketika memilih sebuah produk atau jasa yang perusahaan tawarkan.