Pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab kita semua---baik itu orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Kolaborasi antara semua pihak sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan aman, di mana anak-anak dapat berkembang dengan baik tanpa adanya perundungan atau kekerasan.
Melihat fenomena yang terjadi saat ini, sangat jelas bahwa peran orang tua dalam pendidikan karakter anak tidak bisa dianggap remeh. Pendidikan bukan hanya soal pelajaran akademis di sekolah, tetapi juga bagaimana seorang anak dibentuk menjadi pribadi yang memahami nilai-nilai kehidupan. Ketika terjadi kasus perundungan atau masalah lain di kalangan pelajar, ini bukan sekadar tanggung jawab sekolah, melainkan hasil dari proses yang juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.
Orang tua adalah sekolah pertama bagi anak-anak mereka. Rumah adalah tempat anak-anak belajar bagaimana berperilaku, bagaimana menghormati orang lain, dan bagaimana menyelesaikan masalah dengan cara yang sehat. Namun, di zaman modern ini, banyak orang tua terjebak dengan menjadikan teknologi sebagai alternatif utama, Jika masa-masa ini dihabiskan dengan interaksi yang kurang berkualitas atau bahkan tanpa pengawasan yang cukup, hasilnya adalah anak-anak yang mungkin cerdas secara teknologi, tetapi lemah dalam empati, tanggung jawab, dan kemampuan sosial lainnya.
Tidak ada yang salah dengan memberikan akses teknologi kepada anak, selama itu dilakukan dengan bijak dan penuh pengawasan. Namun, jauh lebih penting bagi orang tua untuk meluangkan waktu, memberikan perhatian penuh, dan menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka. Anak-anak belajar bukan hanya dari apa yang mereka dengar, tetapi juga dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua membiasakan diri untuk menghormati orang lain, menunjukkan kesabaran, dan menghadapi masalah dengan kepala dingin, anak-anak pun akan meniru hal-hal tersebut.
Pendidikan karakter yang kuat harus dimulai dari rumah, dilanjutkan di sekolah, dan dikuatkan oleh masyarakat. Jika setiap elemen ini berjalan seiring, kita bisa membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi. Anak-anak kita akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya pandai bersaing secara global, tetapi juga mampu menjaga nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa.
Mari kita renungkan, apakah kita sebagai orang tua sudah memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita? Apakah kita sudah meluangkan waktu untuk benar-benar mendidik mereka, atau kita terlalu sibuk dengan rutinitas hingga menyerahkan pendidikan mereka sepenuhnya kepada sekolah atau teknologi?
Pendidikan karakter adalah tugas bersama. Bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga tugas kita sebagai orang tua dan anggota masyarakat. Dengan menanamkan nilai-nilai positif sejak dini, kita tidak hanya membentuk anak-anak yang tangguh menghadapi masa depan, tetapi juga menciptakan generasi yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih bermartabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H