Mohon tunggu...
Aa Fathan
Aa Fathan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengalaman hidup

running after dreams and walking towards adulthood

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matinya Ormawa Kampus

17 Juli 2022   15:33 Diperbarui: 17 Juli 2022   15:46 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa kisadari setiap tahunya pengurus ormawa kampus kian menurun hal ini terjadi karena beberapa faktor.

  • Kurangnya minat mahasiswa untuk mengikuti organisasi kampus
  • Kurangnya partisipasi mahasiswa setiap pemilihan umum
  • Sulitnya estafet regenerasi kepengurusan ormawa, sampai cqlon presiden tunggal dan persyaratan calon presma tunggal dan persyaratan calon ketua umum yang bertentangan dengan konstitusi organisasi. Hal ini menunjukan degredasi kepemimpinan yang semakin mengenaskan. Program kerja yang tidak efektif di tambah benturan dari aturan kewajiban ormawa untuk mengikuti PPK, belum lagi beberapa mahasiswa yang masuk dalam kepengurusan ormawa yang ikut program kampus merdeka, hal ini tentu akan semakin mengesampingkan peran ormawa dalam kampus. Bisa-bisa beberapa tahun kedepan ormawa kampus akan mati. Bukan mati karena kekosongan kepemimpinan tapi mati karena tidak adanya mahasiswa yang menjadi pengurus ormawa.

Padahal secara logika untuk mempelajari kehidupan sesungguhnya nanti mahasiswa membutuhkan pengalaman berorganisasi dalam kampus, karena pelajaran inti yang bisa di ambil dari organisasi adalah keprofesionalan seseorang.

Sama seperti apa yang dikatakan oleh 3 filsuf empirime yaitu Lovke, Hume, dan barkely. Bawasanya pengetahuan busa di dapatkan melalui pengalaman-pengalaman tertentu. 

Maka dari itu, jika seorang mahasiswa tidak mau mengikuti organisasi. Mereka akan kalah jauh berkembang dengan mahasiswa-mahasiswa yang ikut dan aktif di organisasi, dan juga ketika mahasiswa yang tidak mau ikut berorganisasi pengetahuan mereka akan stagnan atau tidak berkembang. Padahal mahasiswa itu terkenal dengan intelektualnya bukan nilai akademisnya saja.

Kita juga harus pahami bahwa kampus sejatinya tempat belajar dan berproses bukan hanya soal akademik saja tapi soft skil, publik speaking, dan jiwa kepemimpinan perlu di asah di dalam ormawa kampus.

Dan juga apakah kita nggak merasa rugi, jika kita kuliah membayar mahal-mahal tapi kita malah mendapatkan pengetahuan yang stagnan atau itu-itu saja? Mungkin pernah mendengar suatu perkataan bahwa kita sekolah ataupun kuliah membayar itu sebenarnya untuk diri kita sendiri. 

Pernah mendengar? Jika pernah mendengar perkataan seperti itu. Dan harus kita pahami yang di maksudkan dari perkataan itu sebenarnya benar. Bahwa kita kuliah itu membayar, sebenarnya semua uang yang kita bayar sebesar itu larinya ke kita sendiri dan itu melalui ormawa-ormawa yang ada di kampus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun