Mohon tunggu...
Farhan Aak
Farhan Aak Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa abal-abal

do your best, be yourself, orang bodoh yang tak kunjung pandai

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia 2030? Akan Bubar atau Semakin Tegar?

11 April 2018   08:00 Diperbarui: 11 April 2018   08:37 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melengkapi jumlah personel yang ada, Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya untuk menambah ALUSTSISTA (alat utama sistem persenjataan), kedua institusi diatas memiliki ALUTSISTA yang berbeda. Untuk personel POLRI Pistol (senjata genggam), SS1, SS V2, M16 AK47 dll (senjata api bahu). Sementara itu pihak TNI memiliki ALUTSISTA tersendiri, antara lain 23 unit Pesawat Tempur f-16 C/D, 8 unit Helikopter Apache AH-64F Guardian, 2 unit Kapal Selam DSMF-109 Improved Changbogo, upgrade 10 unit peswat tempur F-16 A/B Block 15 OCU, 36 unit Rudal AIM 120C7, 30 unit Rudal AIM -9X Sliderwinder, 9  unit helikopter Anti Kapal Selam, 2 unit Pesawat Tempur Sukhoi SU-35.

Ketika ada sebuah serangan ataupun semacamnya yang mengancam terhadap kedaulatan NKRI maka tugas utama TNI untuk memukul mundur secara paksa. Dengan peralatan canggih dan lengkap serta didukung oleh seluruh rakyat Indonesia, maka Indonesia akan tetap berdaulat hingga lebih dari 2030.

Intoleransi

Belajar dari konflik di Timur Tengah yng tak kunjung usai. Di Timur Tengah hal yang sangat mendasar penyebab terjadinya kericuhan adalah intoleransi terutama dalam sentimen agama, kebanyakan dari mereka menganggap bahwa orang yang diluar dari keyakinannya dianggap murtad dan halal darahnya (boleh dibunuh).

Berbeda dengan Indonesia yang masyarakat mayoritas muslim dapat hidup berdampingan dengan muslim beda golongan maupun orang non islam. Prinsip dasar yang dianut oleh masyarakat Indonesia dalah sila kesatu, kedua, dan ketiga. Dimana selama dia bertuhan (sila pertama) masyarakat yang satu akan tetap berlaku adil atas asas dasar kemanusiaan terhadap masyarakat lainnya (sila kedua)  karena ingin mewujudkan persatuan Indonesia yang kokoh (sila ketiga). Hal ini diakui salah satu negara Eropa, yaitu Belgia melalui Duta Besarnya menyatakan telah melakukan studi banding toleransi agar bisa diterapkan di negara asalnya.

Untuk saat ini sampai 2030 masih terlalu dini menyimpulkan Indonesia akan bubar, mengingat saat ini perekonomian Indonesia yang begitu kuat, sistem pertahanan yang lengkap, dan di internal sendiri Indonesia masih menjunjung tinggi rasa Nasionalisme yang hebatb dengan menunjukkan rasa toleransi atas kebergaman yang ada.

Apalagi menyatakan Indonesia akan hancur pada tahun 2030 hanya bersumber dari karya fiksi yang tanpa didukung oleh data dan fakta yang jelas, dan hanya bersumber dari karya imajinasi yang dibuat dari perspektif pribadi. Secara akal sehat Indonesia tidak akan bubar pada tahun 2030, namun sebaliknya Indonesia akan tetap tegar bahkan akan semakin bugar di tahun 2030 dan seterusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun