Mohon tunggu...
Aah Istiqomah
Aah Istiqomah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Istiqomah dan menjadi wanita gagah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaknai Hidup dengan Syi'ir Arabi

13 September 2019   20:34 Diperbarui: 13 September 2019   20:40 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MEMAKNAI HIDUP MELALUI "SYI'IR ARABI"

Kehidupan bak air yang terus mengalir, metamorfosanya selalu berubah walau tak menyeluruh, roda keilmuan semakin hari tentunya semakin menawan dan kebahasaan bertambah kualitas tanpa batas. Kita hanya bisa menyikapi dengan penuh teliti dan hati-hati dan jangan lupa mengabdikan diri dengan penuh percaya diri. Lantas, bagaimana cara kita menyikapi kehidupan? Menyikapi kehidupan bisa dilakukan dengan banyak cara; seperti belajar, bekerja, bergaul dengan sesama dll. Namun, kali ini kita akan menyikapi kehidupan melalui Syi'ir Arabi (Puisi bahasa Arab). Kenapa dengan Syi'ir Arabi? Karena, selain kita dapat memahami arti hidup, kita juga bisa menambah pengetahuan kita dalam bahasa Arab khususnya kajian mufrodat dan nahwu.

Judul ini diangkat sesuai dengan pengalaman penulis dalam perjalanannya mengarungi pembelajaran kebahasa-Arab-an. Bermula dengan keasingan dan ketertarikan kemudian berjalan dengan penuh kesenangan dan kebanggaan. Bangku kuliah semester 3 tepatnya, penulis mulai menjelajahi dunia syi'ir bahasa Arab. Perlombaan FJA (Festival jazirah Arab) BSA UIN Malang 2017 merupakan panggung pertama ia bersandiwara. Panggung kedua, ketiga dan seterusnya tak semudah dalam ingatan.

Syi'ir Arabi sama halnya seperti puisi Indonesia, menganut nilai perjuangan, kasih sayang, kebebasan, politik dan lain sebagainya. Diantara penyair Arab yang terkenal seperti Nizar Qabbani (Suriah), Mahmud Darwis (Palestina), Anis Mansour ( Mesir), Kahlil Gibran (Lebanon), Nazek Al Malaika (Irak) dan Anis Syau Syan (Tunisia). Karya mereka selalu banyak ditampilkan oleh para pelajar/Mahasiswa Indonesia khususnya diajang perlombaan. Penyampaian puisi Arab di Indonesia memiliki dua versi. Terkadang, puisi Arab di Indonesia dibawakan layaknya orang-orang Arab berpuisi; hanya dengan membacakan puisi tanpa ekspresi dan gestur dan terkadang disampaikan dengan gaya Indonesia yang mengedepankan mimik/ekspresi dan gestur.

Syi'ir Arabi dikatakan dapat memaknai kehidupan karena isi dalam puisi tersebut banyak mengandung makna kehidupan seperti yang pernah penulis tampilkan, puisi karya Mahmud Darwis, berisi tentang kesedihan dan kemarahan. Mahmud Darwis melihat peristiwa penindasan di Palestina. Puisi karya Anis Syau Syan yang berisi tentang perbedaan ras/suku bangsa kulit hitam dan puisi Karya Faruq Juaidah yang berisi kegalauan cinta. Masih banyak lagi puisi yang lainnya. Dengan membaca puisi-puisi bahasa Arab, kita dapat mengetahui keadaan Negara-negara Arab seperti apa kemudian kita dapat mengambil hikmah dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Selain mampu memahami makna kehidupan, kita juga akan menambah pengetahuan mufrodat. Karena setiap kita akan menampilkan puisi Arab, terlebih dahulu kita harus menerjemahkan puisi tersebut. Jangan salah, menafsirkan puisi bahasa Arab tidak semudah bahasa Indonesia karena selain ilmu Nahwu dan Sharaf main, kejelian kita dalam memaknai isi juga sangat penting. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun