Mohon tunggu...
Imam Subarkah
Imam Subarkah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku ini cuma wong ndeso, dikenalkan dengan kompasiana oleh teman facebook yang juga seorang kompasianer. Karena profesiku cuma seorang pedagang kaki lima dan merangkap jadi kuli, ya...mohon maap kalo tulisanku ini kurang "nggigit" untuk dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aku Tidak Jagokan Akbar StandUpComedy KompasTV

25 Desember 2011   15:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:46 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kenapa harus jagokan Akbar di acara Stand Up Comedy Indonesia ??? Apa hebatnya dia ??? [caption id="attachment_159005" align="aligncenter" width="647" caption="Finalis"][/caption] Sejak acara audisi Stand Up Comedy Indonesia ini disiarkan Kompas TV aku tertarik dengan kejenakaan peserta yang tidak lolos. Loh, kok malah yang tidak lolos.??? Iya. Justru karena dengan yang aneh dan kadang wagu itu yang membuatku penasaran, acara apaan sih.???

Eh... nggak taunya setelah beberapa kali nonton malah keasyikan dengan acara super gokil itu. Awalnya sih masih nyangka semacam audisi pencarian pelawak biasa aja. Ternyata, semakin lama, semakin banyak pengetahuan yang kudapat mengenai perbedaan acara ini dengan acara lawak yang lain.

Aku tidak jagokan Akbar sang finalis Stand Up Comedy Indonesia, yang memiliki ciri khas cara dan gaya bicara teatrikal (haiyyahhh, sok tau banget.!!! hehehe...) dan pembahasan mengenai realita sosial politik masyarakat Indonesia. Aku cuma salut dengan juri yang telah mengantarkan Akbar menjadi runeer up di acara tersebut. Membawanya menjadi Grand Finalis yang tak semua orang bisa merasakannya. Dan tanpa aku menjagokannya, Akbar sudah membuktikan kepada juri bahwa dia layak berada di puncak acara Stand Up Comedy Indonesia.

Cuma satu pesanku buat Akbar (ikut baca apa tidak, ya?), kalau sudah sukses jangan sombong. Dan jangan mudah tergoda oleh sanjungan dari siapapun. Dan, jangan suka menghina atau merendahkan orang lain untuk dijadikan sebagai bahan lawakanmu. Cukup dengan ciri khasmu mengkritik suatu perbuatan atau tindakan yang salah dari suatu lembaga atau badan-badan apa aja deh... tanpa menyebut namanya, agar mereka sadar akan kesalahan itu tanpa merasa direndahkan. (katanya cuma satu pesan? ini malah sudah tiga. Duhhh.!!!) Oke... gitu aja deh.

Untuk Kompas TV jangan lelah untuk terus menampilkan acara-acara bermutu lainnya. Kalau memang bertujuan untuk mencerdaskan penontonnya, jangan racuni dengan acara murahan dan tidak memberi manfaat sedikitpun bagi generasi bangsa ini. Jangan pula merusak citra anak bangsa dengan berita-berita yang tidak berguna, apalagi berita palsu. Maju terus Kompas TV.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun