[caption id="attachment_230588" align="aligncenter" width="600" caption="Pembukaan Resmi Munas 3 JSIT Indonesia oleh Wakil Menteri Kemendikbud, , Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch, Ph.D dan Gubernur Sumatera Selatan, H. Alex Noerdin"][/caption]
Sebanyak 1765 sekolah yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia mengadakan Musyawarah Nasional di Palembang pada 28 Februari hingga 3 Maret 2013. Munas yang diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya ini dibuka secara resmi oleh Wakil Mentri Pendidikan dan kebudayaan, Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch, Ph.D dan Gubernur Sumatera Selatan, H. Alex Noerdin.
Alex Noerdin menyatakan bahwa perkembangan Jaringan Sekolah islam Terpadu Indonesia sangat luar biasa. Hal ini dilihat dari jumlah peserta Munas yang meningkat tajam, dari 600 peserta pada Munas 2, pada Munas 3 kali ini dihadiri sebanyak 1.765 peserta yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
“Sungguh luar biasa perkembangannya. Ada 1.765 sekolah Islam Terpadu dalam satu jaringan se- Indonesia. Ini suatu hal yang luar biasa” tandas Alex.
[caption id="attachment_230590" align="aligncenter" width="300" caption="Sinergi Tokoh Pendidikan Mancanegara. Perwakilan Tokoh Pendidikan Manca negara melakukan komitmen memajukan Pendidikan berkarakter dan berwawasan Global-Religius."]
Munas yang diselenggarakan di Wisma Atlit Jakabaring Sport Center Palembang ini, juga dihadiri Dewan Pembina JSIT seperti DR. H.M Hidayat Nurwahid, MA, DR. Fahmi Alaydroes, Raihan Iskandar dan Dedi Martoni. Juga menghadirkan tamu-tamu mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Turki dan Pakistan. Tamu-tamu mancanegara dihadirkan untuk melakukan diskusi model pendidikan berkarakter dan berwawasan global yang dibutuhkan saat ini.
Ketua Umum JSIT, Drs. Sukro Muhab, M.Si mengungkapkan bahwa selain untuk mengokohkan organisasi, JSIT juga berupaya mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan religius.
“Sebagian besar sekolah-sekolah yang menjadi anggota JSIT Indonesia telah menunjukkan prestasinya baik dalam bidang akademik maupun non akademik di tingkat nasional. Maka pada dekade berikutnya JSIT Indonesia bersiap mengembangkan sekolah-sekolah yang bertaraf internasional dengan tetap mempertahankan nilai-nilai religius”. Tegas Sukro yang terpilih kembali untuk memimpin JSIT hingga 2017.
Saat ini JSIT Indonesia memiliki anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, yang terdiri dari PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK. JSIT Indonesia telah melakukan berbagai aktifitas yang menunjang dalam menyinergikan kekuatan sekolah-sekolah Islam se-Indonesia. JSIT Indonesia juga telah melebarkan sayapnya dalam bekerjasama dengan dunia pendidikan ke berbagai negara di dunia di antaranya dengan ICEE (International Center for Educational Excellence) sejak tahun 2007. Pada 2012 juga menjalin kerjasama dengan AFAQ (Association For Academic Quality) Pakistan terkait dengan perhatian peningkatan mutu sekolah dengan pembentukan Lembaga Akreditasi Sekolah Islam Terpadu untuk seluruh Indonesia. Terkait dengan program pemerintah, JSIT Indonesia terdepan dalam implementasi Pendidikan Karakter.
Pada rangkaian Munas ini, juga dilakukan Konser Kemanusiaan Peduli Pendidikan Palestina dengan menghadirkan penyanyi religi seperti Opick dan Sulis. Opick selain bernyanyi, juga didaulat untuk memimpin penggalangan dana dengan lelang beberapa barang hingga pada konser itu terkumpul dana hingga 800 juta rupiah yang akan dikirim pada Medio 2013 ini ke Palestina oleh KNRP (Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina) dan JSIT.
Abdul Hakim, MM, Staff Divisi Kemitraan dan Infokom JSIT INDONESIA
