Mohon tunggu...
Aa Fauzan Channel
Aa Fauzan Channel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Sedang menikmati proses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang Berorientasi pada Siswa dalam Perspektif Islam

28 Juni 2024   00:35 Diperbarui: 28 Juni 2024   00:37 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam Islam, pendidik didefinisikan sebagai orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan siswanya secara keseluruhan, termasuk kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotorik. Menurut Suryosubrata, definisi pendidik lebih luas, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi pertolongan kepada siswanya dalam pertumbuhan fisik dan rohani, sehingga mereka mampu mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tanggung jawabnya, mampu melakukan tugasnya sebagai hamba Allah dan Kholifah di bumi, dan mampu melakukan tugasnya sebagai makhluk sosial (Tafsir, 1992: 74-75).
Dengan mempertimbangkan definisi di atas, pendidik dapat didefinisikan sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan semua potensi siswa dalam hal afektif, kognitif, dan psikomotorik sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.

Ada tiga jenis tanggung jawab pendidik (Mujib dan Mudzakir, 2006: 91):

1. Sebagai pengajar (instruktural) : Pendidik bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan program pengajaran, serta melakukan penilaian setelah program selesai.

2. Sebagai pendidik (educator) : Pendidik bertanggung jawab untuk mengarahkan siswa ke tingkat kedewasaan dan kepribadian kamil seiri.
3. Bertindak sebagai pemimpin  : Pendidik bertanggung jawab untuk memimpin, mengendalikan diri sendiri, siswa, dan masyarakat yang terkait dalam berbagai hal seperti pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, dan keterlibatan dalam program pendidikan.

b.    Peserta Didik

Peserta didik dalam pendidikan Islam adalah orang yang berkembang secara fisik, mental, sosial, dan religius sepanjang hidup mereka, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, peserta didik masih membutuhkan orang lain untuk membantu mereka menjadi dewasa. Anak kandung adalah anggota keluarga, murid adalah anggota sekolah, anak-anak penduduk adalah anggota masyarakat sekitar, dan umat beragama adalah anggota agama.
Oleh karena itu, guru adalah orang yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap, dan tingkah laku siswa, dan peserta didik adalah orang yang akan memenuhi kebutuhan tersebut. Akan tetapi, batas antara keduanya sulit ditentukan dalam proses kehidupan dan pendidikan secara keseluruhan karena ada saling mengisi dan membantu, saling meniru, dan saling meniru.

2. Membangun Komunikasi Efektif Antara Pendidik dan Peserta Didik

Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah terjemahan dari komunikasi awal di Amerika. Komunikasi dapat diterjemahkan sebagai "seni mengekspresikan ide-ide terutama melalui percakapan dan tulisan", menurut Webster New Dictionary, dikutip oleh Sri Haryani (2001). Menurut definisi Hovland, seperti yang dikutip oleh Efendi (1981) "Komunikasi adalah proses di mana seseorang sebagai komunikator mengirimkan stimuli untuk mengubah perilaku orang lain atau komunikan." Oleh karena itu, komunikasi adalah seni yang digunakan oleh komunikator; dalam hal ini, pendidik berkomunikasi dengan komunikan, yaitu siswa, baik secara lisan maupun tulisan.

a.      Bentuk Komunikasi

Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh pendidik ketika berkomunikasi dengan peserta didik. Komunikasi tidak selalu dengan bahasa verbal, bisa juga dengan menggunakan bahasa non verbal, yaitu (Sulhan, 2011: 154)

  • Bahasa Non verbal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun