Ke delapan : Beristighfar, Berdzikir, muhasabah setelah sholat. Â Didalam menulis, perlu adanya evaluasi. Terima dan simpan semua kritikan dan saran sebagai pengingat untuk diri kita yang diciptakan sebagai mahluk yang banyak lupa dan keliru. Cek tulisan kita dengan pengingat yang telah kita terima. Karena nya didalam penulisan buku, tidak sedikit buku beredisi revisi. Revisi dilakukan karena sang penulis menerima segala masukan yang datang. Dan yang terpenting, evaluasi lah niat kita didalam menulis.
Ke sembilan : Sholat wajib dilakukan 5 kali dalam sehari. Aktifitas Sholat bisa lebih jika ditambah dengan sholat sunnah. Semakin rutin seorang sholat sesuai tuntunan dan rutin memperbaiki kualitas ibadahnya maka sholat nya semakin berkualitas dan menjadi kebutuhan yang nikmat bagi diri nya. Â Begitu juga dengan menulis. Semakin sering menulis, sering mengevaluasi, sering memperbaiki kualitas tulisan nya maka tulisan nya akan semakin berkualitas dan menjadi bagian dari kehidupan nya.
Ke sepeluh : Sholat adalah syi'ar Islam. Karena nya seorang pria ditekankan, ada yang berpendapat wajib, untuk Sholat berjama'ah di Masjid dan untuk wanita di haruskan hadir pada pelaksanaan Sholat hari raya sebagai syi'ar. Di dalam menulis, syi'arkan lah, sebarlah tulisan yang telah kita buat tanpa perlu khawatir dengan "cemoohan" seperti di cemoohnya orang - orang yang mensyiarkan ajaran Islam.
Untuk itu sahabat ku, pembaca yang budiman "Menulis lah Seperti Sholat". Meski anda hanya menulis status di sosial media.
Wallohu'alam.
Aa Fajar
(Guru TK Islam PB Soedirman Cijantung Jakarta Timur, Yang Masih Belajar Menulis)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H