Mohon tunggu...
Aafajar
Aafajar Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Pembelajar Yang Tidak Pernah Pintar (email : aafajaroke@gmail. com)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ortu Durhaka

1 September 2018   22:41 Diperbarui: 1 September 2018   23:02 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (dakwtuna.com)

Durhaka dikenal sebagai ungkapan untuk seorang anak yang berbuat tidak baik atau menentang perintah orang tuanya. Banyak cerita yang mendukung hal tersebut, di Indonesia terkenal cerita tentang malin kundang. Seorang anak yang durhaka kepada ibunya yang berubah menjadi batu. Dan sering, tanpa sadar, orang tua yang marah kepada anak nya karena tidak menuruti keinginannya mencap anak nya dengan sebuatan anak durhaka.

Padahal, kata durhaka bukan hanya untuk  anak saja. Orang tua pun berhak mendapat sebutan durhaka. Dan tidak sedikit orang tua yang termasuk kategori durhaka.

Kedurhakaan nya kepada  anak umumnya tidak disadari, karena ketidak tahuan nya. Karena umumnya para orang dewasa menjadi orang tua sekadar dipanggil ayah atau ibu, namun tidak tahu konsekwensi menjadi orang tua, tidak tahu bagaimana mendidik anak sesuai  arahan sang pemberi amanah. 

Dengan kata lain orang dewasa seperti ini menjadi orang tuanya, orang tua jadi - jadian.  Mereka tidak pernah berusaha mencari tahu bagaimana menjadi orang tua yang baik dalam mendidik anak - anak nya. (Baca : Tipe - tipe orang tua)

Sebagaimana kisah seorang ayah yang mengadukan anak nya kepada Amirul Mukminin, Umar  bin Khoththob radhiallahu anhu (ra). "Anakku ini benar - benar telah durhaka kepada ku". Kemudian Umar bin khoththob ra bertanya kepada anak tersebut, "apakah engkau tidak takut kepada Alloh dengan durhaka kepada ayah mu, nak ? karena itu adalah hak orang tua".

Kemudian sang anak menjawab dengan bertanya balik kepada Umar bin khoththob ra, "wahai Amirul Mukminin, bukankah anak juga punya hak atas orang tua nya ?".

"Benar,  haknya adalah memilihkan ibu yang baik, member nama yang bagus dan mengajarkan Al - qur'an". Jawab Amirul Mukminin.

"Demi Alloh, ayahku tidak memilihkan ibu yang baik. Ibuku adalah hamba sahaya yang buruk berkulit hitam yang dibelinya dari pasar seharga 400 dirham. Ia tidak memberi nama yang baik untukku. Ia namaiku Ju'al (kumbang yang selalu bergumal pada kotoran hewan). Dan dia juga tidak mengajarkan kepada ku Al - qur'an".

Umar menoleh kepada sang ayah dan berkata, "engkau mengatakan anakmu telah durhaka kepadamu tetapi engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia mendurhakaimu. Enyahlah dari hadapanku !".

Pada zaman now kedurhakaan orang tua pada anak nya bukan pada pemberian nama, kita tahu nama anak - anak zaman now bagus - bagus dan penuh makna sesuai harapan orang tua nya. Ibu nya pun seseorang yang berpendidikan, dan terpilih oleh ayah nya karena kecantikan dan kebaikannya. Untuk pengajaran Al - qur'an, meski sibuk mereka menyediakan sarana untuk anak nya belajar Al - qur'an, bahkan ada yang meluangkan waktu untuk mengajari anaknya membaca iqro.

Kedurhakaan orang tua zaman now umumnya terletak pada cara mendidik anak - anak nya.  Karena kasih sayang nya kepada anak sehingga mereka tidak sadar jika mereka telah mendurhakai anak nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun