Aku melirik cepat ke meja makan. Di atas meja aku lihat ada beberapa potong ikan selar yang baru selesai Bibi goreng. Aroma ikan goreng yang sedap memenuhi seisi ruangan, membangkitkan selera makan. Warnanya yang coklat keemasan ditata rapi di atas piring lebar bermotif kembang yang putih bersih.
Aku lihat Bibi masih sibuk menanak nasi di dapur. Rasa laparku sudah tak bisa terbendung lagi. Keringat serasa mengalir di dahiku karena perut yang perih karena sedari kemarin menahan lapar. Segera aku mengendap-endap mendekati meja.
"SRET...SEET...!" Dengan secepat kilat aku sambar sepotong ikan selar yang berjejer rapi dan sangat mengundang selera itu.
Akan tetapi... AAAH!... tak sengaja aku menyenggol sebuah gelas yang ada di pinggir meja. Tanpa bisa kucegah, gelas itu jatuh menggelinding ke lantai...
      "PRAAANGG..!" suara gelas yang pecah berantakan di lantai mengagetkan Bibi yang berada di dapur yang seketika itu juga langsung menoleh ke arah meja.
Dengan sigap aku melompat dari meja dan berlari sekencang-kencangnya dengan sepotong ikan selar besar di dalam mulutku. Aku sempat menoleh ke belakang sejenak, kulihat Bibi mengacungkan centong nasi di tangannya ke arahku sambil berteriak gusar dari balik maskernya,
      "AWWAASS YAA KAMU BELLA, KUCING NAKAAAL...!!!"
************* TAMAT *************
Depok, 08 Okt. 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H