Mohon tunggu...
Aa Dadang
Aa Dadang Mohon Tunggu... -

suka basa basi\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Learn to the Beggar

22 Februari 2011   18:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:22 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyuman seorang yang papa melintas dimataku
Dengan baju lusuh tanpa alas kaki
Tanganya mengadah tanda meminta
tuk sekedar menghalau lapar
,
Aku hanya tertegun dan memperhatikan
langkah kakinya yang semakin lambat berjalan
Tuhan memberiku tontonan gratis
Pelajaran tentang arti dan makna kehidupan
.
Adilkah ini Tuhan ?
Kenapa tercipta adanya kemiskinan ?
Kau Kreator takdir dan garis kehidupan
Membiarkan hambamu dalam susah dan tak berdayaan
,
Tak lama ku menghampirinya
Tuk memberi ala kadarnya
Dia memandangku dengan tersenyum
Senyum penuh arti tuk dijabarkan
,
Adil untuk mu belum tentu adil untuku
Adil untuk kita belum tentulah tuk semua
Adil tuk semua belum tentu adil dimata Tuhan
Nak, aku hanya penghias akan kesadaran
,
Ia pun berlalu tanpa permis
Dengan tetap berjalan perlahan
Aku hanya tertegun tanpa bergeming
Hati pun bergetar memuji Ilahi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun