Mohon tunggu...
Aa Dadang
Aa Dadang Mohon Tunggu... -

suka basa basi\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

NASEHAT UNTUK ANAKU Bag.1

30 Oktober 2010   18:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Nak, dulu ayah sama sepertimu, sedikit pengalaman dan banyak melakukan kebodohan, meski sekarang ayah merasa tak jauh beda dengan yang dulu, namun ayah sedikit demi sedikit telah banyak mencicipi asam garam kehidupan.

Jangan lah kau anggap Ayah menggurui kamu, namun ayah hanya ingin berbagi dengan mu akan hal-hal yang yang mungkin berguna bagi dirimu kelak, dan ayah berfikir ini salah satu kewajiban seorang Ayah pada seorang anak.


  • Massa / Waktu


Anaku, hanya satu yang tidak dapat kau tolak dari massa/waktu bahwa ia tak pernah dapat  diputar kembali, ia akan senan tiasa melaju kedepan dan berubah. Bisa aku bayangkan saat aku seusia engkau aku merasa massa /waktu begitu panjang dan lama, namun dengan bertambahnya usiamu, masa begitu cepat berlalu hingga kadang kau lengah atau tak sadar dengan  pergerakannya.

Ayah begitu bodoh karena telah mensia-siakan nya, aku harap itu tak terjadi padamu. Nak, bila telah sampai pengetahuanmu akan massa / waktu, cobalah kau bersahabat dengannya, jadikan massa / waktu sebagai gurumu dan jangan sekali-kali kau mengutuknya, bagilah ia menjadi lima dalam kehidupanmu,


  1. untuk Tuhan
  2. untuk keluarga
  3. untuk pekerjaan
  4. untuk belajar
  5. untuk istirahat.


1. untuk Tuhan Tuhan adalah sumber kehidupan, sedikit pengetahuanku tentang Nya, dan tidak usah lah engkau terlalu ingin tahu tentang Nya, karena cukuplah Dia yang memegang Rahasia akan Nya, cukuplah engkau melaksanakan perintah- perintah Tuhan dengan pengabdian yang Tulus dan tanpa pamrih.

bila kau melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangaNya maka kau akan selamat didunia dan dinegri keabadian.

Percayalah nak, hidup tidaklah hanya sekali, namun ada kehidupan lain setelah kematian.

2. untuk Keluarga Keluarga diibaratkan bangunan / rumah tempatmu berlindung dan beristirahat, tempatmu mencurahkan kasih sayang dan pengabdian. Melalaikan keluarga berarti telah rusaklah  bangunan itu.                jagalah keluargamu seperti engkau menjaga domba-domba dari intaian serigala, curahkanlah kasih sayangmu pada keluargamu sebab yang paling tahu dirimu adalah keluargamu.

Nak, harta yang paling berharga didunia yang diberikan sang pencipta adalah keluarga.

3. untuk Pekerjaan Pekerjaan adalah amanah, amanah dari keluarga untuk menghidupi mereka, amanah dari orang-orang yang percaya pada dirimu dalam memegangnya, manusia diberi tugas masing-masing dalam menjalani kehidupannya salah satunya pekerjaan yang kau emban.

Jangan setengah- setengah dalam melaksanaan pekerjaan, tetaplah bersemangat, rajin namun jangan terlalu tegang, hasil mungkin akan berbeda dari apa yang engkau bayangkan namun menjalani prosesnya lah yang harus bersungguh-sungguh engkau lakukan.

Bekerjalah bila kau merasa mempunyai harga diri.

4. untuk Belajar Belajar adalah suatu bentuk proses dalam mengarungi kehidupan, kau bisa mendapatkannya melalui pendidikan maupun pengalaman, belajarlah tentang apapun akan hal - hal yang berguna bagi dirimu dan  orang lain yang membutuhkan. Nak, hasil dari belajar adalah pengetahuan dan kepahaman.

Janganlah kau mau menjadi orang bodoh karena kebodohan adalah sumber kesesatan . Merasa cukup dengan ilmu yang  kau dapat, maka bersiap-siaplah engkau tergerus oleh perubahan zaman.

Belajarlah, bila engkau ingin tahu hakikat dari kehidupan.

5. Untuk Istirahat. badan adala suatu bentuk fisik ( Materi ) yang diciptakan dan diberikan pada kita sebagai suatu ciri  identitas yang personal, rawat badanmu dengan baik karena buahnya adalah kesehatan. cukupkan istirahat karena badan dibuat sedemikian rupa dengan ada keterbatasan, namun jangan berlebih sebab berlebihan dalam istirahat adalah kemalasan.                                                                                                      Mengistirahatkan tubuh memberikan ia kesempatan untuk memperbaiki komponen-komponennya yang telah aus menjalankan serangkaian pekerjaan yang telah dilakukan. Nak, berkompromilah dengan tubuhmu sendiri, bila dia terlalu letih dan payah, maka engkau  akan mengalami kesulitan menjalani keseharianmu dalam menjalani kehidupan.

Kenikmatan yang sering dilalaikan manusia adalah kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun