Mohon tunggu...
Aura
Aura Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

Menulis supaya tidak bingung. IG/Threads: aurayleigh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan tentang Manya dan Beberapa Tragedi

20 November 2020   18:34 Diperbarui: 20 November 2020   18:49 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

: Maria Salomea Skłodowska 

Manya pergi cepat sekali. Ketika aku ingin menyatakan selamat tinggal padanya, tidak ada lagi delapan singa dan empat burung yang menjaga tujuh bajingan tersisa. Rusia dan Jerman sudah lama berlalu, entah bangsa mana lagi yang belum merdeka sebab hingga hari ini aku masih senantiasa ingin meludahi setiap berita ketertindasan dan menari setelah kejatuhan para penjajah.

Raga Manya sudah berlalu puluhan panen raya melewati wabah-wabah yang menjangkiti paru-paru lima puluh juta manusia  dalam satu tahun dan puluhan hektar paru-paru bumi dalam delapan belas tahun sehingga samudra kekenyangan serta sumur-sumur kehausan.

Hari ini, aku menemukan hidupku berada pada kondisi seperti saat Manya menghadapi dua kematian di waktu berdekatan: lapar dan lupa, laga dan luka hingga aku ingin jadi alien bagi diriku dan bertanya:

apakah radioaktif punya payung untuk melindungi diri dari dirinya sendiri?

Cileunyi, 20/11/20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun