Kiat-kiat membuat nyaman pembaca artikel sehingga mereka mau klik tombol "follow" itu sudah biasa.Â
Sekarang, bersama saya, penulis yang tidak produktif-produktif amat dan suka mengarang tetapi tidak pernah viral, mari ikuti kiat-kiat membuat lelah pembaca artikelmu hingga mereka terjatuh dan tak bisa bangkit lagi....
Spasi
Tidak usah kontrol penggunaan spasi dalam artikelmu. Misalnya, jika dalam aturan pemakaian tanda baca Bahasa Indonesia spasi diletakkan setelah titik, koma, tanya, atau seru, silakan abaikan hal tersebut dalam penulisan artikel Anda. Meletakkan spasi sebelum titik dan koma pun dipersilakan.
Buatlah pembaca artikel menahan napas lama, megap-megap karena kalimat yang Anda tulis panjang dan bertumpuk-tumpuk. Niscaya hanya pembaca keturunan Suku Bajau yang berpotensi membaca artikel Anda sampai selesai.Â
Lagipula, bukankah Kompasiana punya banyak moderator yang baik hatinya dan asyik perangainya? Tentu mereka bersedia menghabiskan waktu hingga biang keringat di sela jari-jari tangan gara-gara merapikan spasi di dalam artikel Anda.
Paragraf tebal
Salah satu hal yang biasanya diperhatikan dalam penulisan artikel di media dalam jaringan (daring) adalah ketebalan paragraf. Sebagian besar pembaca mengakses Kompasiana menggunakan telepon genggam pintar.Â
Artikel dibaca dalam ruang yang sempit sehingga pembaca biasanya ingin membaca paragraf yang tipis-tipis saja, tak lebih dari tiga kalimat perparagraf.
Paragraf yang tipis membuat nyaman pembaca, paragraf tebal melelahkan pembaca. Maka dari itu, silakan menulis paragraf yang tebal. Setebal Das Kapital edisi lengkap. Bahkan, Anda akan lebih maksimal sebagai "penulis-artikel-melelahkan" jika menulis tanpa penggalan paragraf.
Unsur visual
Harus kita akui bahwa penggunaan foto, lukisan, atau infografik merupakan salah satu faktor yang memanjakan pembaca artikel. Demi tujuan membuat lelah pembaca, gagalkan niat Anda memasukkan unsur visual dalam artikel.Â
Sebab, mata pembaca akan berubah jadi santuy, eh, santai ketika menikmati monotonnya deretan alfabet.
Caption gambar
Kompasiana menyediakan opsi bagi Anda untuk mengatur unsur visual dalam artikel sedemikian rupa. Dalam pembaruan Kompasiana tentang fitur caption dan alternative text, disebutkan bahwa Kompasiana menyediakan tempat meletakkan caption gambar pada ikon balon percakapan dengan nama "Image Caption".
Kompasiana juga memberikan tempat bagi Anda meletakkan teks HTML gambar yang telah diunggah dengan menggunakan fitur alternative text.
Fitur ini terletak di samping fitur caption dengan ikon berbentuk "i".
Nah, jika Anda berada dalam keadaan terpepet dan terpaksa memasukkan unsur visual ke dalam artikel, letakkan saja caption gambar di luar kotak - baik rata kanan, rata tengah, maupun rata kiri. Terserah Anda. Hal yang penting, tidak usah terlalu rapi dan estetis sehingga memanjakan mata pembaca.
Kata-kata sulit
Poin terakhir, jangan lupa tebarkan kata-kata sulit pada artikel Anda supaya Anda terlihat in-telek. Intelek, maksud saya.Â
Semakin banyak kata sulit, semakin lelah pembaca Anda bolak-balik membuka Kamus Besar dan Tesaurus Bahasa Indonesia. Semakin Anda melangit, semakin mirip Anda dengan Platon.
Selamat mencoba dan kehilangan pembaca!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H