Filsafat Yunani dimulai sebagai sebuah tantangan terhadap monopoli puisi.
Visi puitis mengalami perluasan pada tren yang lebih baru, yaitu sofisme dan retorika. Oposisi filosofis Platon terhadap puisi secara efektif menjadi panggung bagi lebih dari dua ribu tahun teori dan kritik sastra.***
(Tulisan ini saya sadur dari bagian Classical Literary Criticism: Intellectual and Political Backgrounds dalam buku A History of Literary Criticism oleh M. A. R. Habib halaman 9-18, pernah ditayangkan di situs Kognisi.com (vakum))Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H