Modus, yang paling mudah tapi sedikit ribet adalah, uang (biasanya dari luar negeri) dititipkan (transfer) kesebuah account perusahaan antah berantah, dengan dalih investasi  atau penyertaan modal atau pembayaran bisnis. Lalu perusahaan antah berantah tersebut mentransfer dananya ke rekening sang kriminal setelah dipotong 'fee' dengan dalih ada sebuah transaksi keuangan biasa. Beres, uang sang kriminal sudah bersih !
Cara yang paling bodoh. Sang koruptor mau mendapatkan bagiannya dari sebuah deal. Misal dia mendapatkan deal korupsi, 3 miliar. Melalui tukang cuci uang, uang korupsinya diberikan (dititipi) dulu ke agen mobil bekas Ferari atas dasar saling percaya.  Lalu modusnya adalah, si koruptor disarankan 'membeli' mobil mewah Ferari bekas karena ada yang menjual murah Ferari dengan seharga taruhlah 2 miliar, lalu si koruptor akan setor lagi 2 miliar ke showroom, lalu kemudian si ferari 'dijual' kembali ke showroom dengan harga  4.5 miliar. Si koruptor medapatkan uangnya kembali 2 miliar + uang korupsinya 2.5 miliar. Lalu sisanya ? 0.5 miliar ongkos cuci uang !
Dan saya curiga kenapa MD memiliki beberapa mobil mewah dan apartmen mewah ? tidak lain itu adalah modal (alat) untuk mencuci uang. Kenapa harus mobil mewah berkelas 2 miliar ke atas ? lha iyalah, kalau mau cuci uang miliaran kok pake mesin cuci yang 300 jutaan ? dan orang lain tahu harga pasar bekasnya ! semakin buram harga pasarnya semakin bagus sebagai mesin cuci uang. Jangan lupa, diberitakan MD juga memiliki beberapa perusahaan, yang secara logis jika sudah memiliki beberapa perusahaan kenapa juga masih 'betah' jadi orang gajian ?
Lalu kenapa kejahatan MD terungkap ?! perkiraan saya bank kota tersebut sedang diadakan audit compliance (audit ketaatan  terhadap peraturan dari kator pusat atau UU) yang mungkin dilakukan oleh kantor pusatnya di luar negeri yang notabene sangat ketat terhadap peraturan money laundry. Dan akhirnya terungkap. Karena negaranya sangat ketat, pasti MD diminta untuk diproses hukum di Indonesia.
Jika MD diberitakan sebagai pelaku pencuci uang, reputasi bank kota tersebut bisa parah di dunia. Ternyata bank kota bisa buat cuci uang ! bisa-bisa otoritas keuangan di cabang luar negeri lainnya akan turun memantau operasional bank kota di negara tersebut. Makanya dipilih cara agar kasus ini hanya merupakan bom domestik ! yaitu MD menggelapkan dana nasabah ! sehingga operasional cabang bank kota di negara lain tidak terlalu berdampak besar yang membangunkan otoritas keuangan negara tersebut.
Jadi bapak polisi, saya harap mampu mengusut tuntas. Atau malah ada oknum polisi atau perangkat hukum RI lainnya yang malah juga menjadi nasabah MD ? sehingga MD hanya akan menjadi 'tahanan' elite. Seperti ratu mafia hukum yang baru saja bebas !
Mungkin ini hanya sekilas konspirasi teori saya. Karena saya merasa tidak mungkin MD sekedar menggelapkan dana nasabah ! lebih dari itu, MD bisa juga sebagai tukang cuci ! maukah anda dicuci MD ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H