Mohon tunggu...
AA Padaelo
AA Padaelo Mohon Tunggu... -

Sementara kuliah di Universitas Negeri Makassar angkatan 2010

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisahku

15 Maret 2012   13:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku jatuh cinta. Ya... Tak ada satu makhluk yang sanggup mengelak. Begitu pun aku, kawan!

Sedemikan hari cinta itu semakin hebat. Sebab yang berjumpa tak lagi sekadar tatap. Ada yang jauh lebih menghujam saat sapa menjadi mula semua petaka. Petaka kubilang. Karena terhadapnya, cinta ternyata lebih menguasai seluruh hidupku, ntahlah pada hidupnya. Kau tak paham juga? Baiklah kuceritakan saja bagaimana itu berawal.

Sebenarnya awal pertemuan itu ketika masih di bangku sekolahan tepatnya kelas 2 SMP. Dia adik kelasku kawan.. Kira2 skitar belasan tahun yg lalu. Semua berjalan normal, seperti anak2 kebanyakan yg masih khas dgn culun2 dan kedodolannya. Karena memang kami masih anak2 yg mungkin sedang mengalami masa peralihan ke usia remaja... Tak ada yg spesial sampe kami terpisahkan karna sikon yg memang seharusnya seperti itu.

Setelah sekian lama akhirnya bersua kembali ditempat yg tak terduga disalah satu PTN. Kami2 berada di satu almamater yg sama tpi tak pernah berjumpa sebelumnya. Aneh tapi itulah faktanya kami dipertemukan di masa2 akhir study magister

Ssuatu hal yg tak terduga n bahkan tak pernah terpikirkan sebelumnya. Jgnkan terpikirkan, membayangkannya saja tak pernah. Sampe akhirnya pertemuan itu mengubah beberapa hal yg sebelumnya tdk ada menjadi sedikit ada n lama kelamaan yg sedikit itu makin besar.. Ya feelling. Awalnya semua biasa2 saja, seiring wktu yg berjalan sgt singkat semuanya jdii hal yg luar biasa. Meskipun semuanya tdk jelas n sampe sekrg ini rasa galau kadang2 mendatangi.

Aku cinta kamu, begitu? Ah.. Aku rasa kamu telah mengetahuinya...!!!!

“Aku tak bisa dan kau pun sesungguhnya tak bisa, bukan?”

Benarkah begitu? Tidakkah aku bisa membuat sebuah kepastian? Sehingga tak ada lagi hal-hal yang menggantung antara cinta dan luka. Karena seharusnya keduanya berjarak jauh-jauh. Jika kerap aku harus terluka karena cinta, bisakah aku menghentikannya? Bisakah?

Bila cinta adalah bersatunya dua hati dalam sebuah ikatan yang sakral, maka tidak untukku dan perempuan itu. Itu baru sekedat pendapatku saja kawan...!!!Cinta bagi kami terlalu bias, serupa fatamorgana dan ilusi belaka. Bukan, bukan karena aku tak ingin mempertautkan hati kami dalam sebuah ikatan. Tapi ada satu hal lain yang telah aku taruh ikrar terhadapnya. Sebentuk hati yang tak akan mungkin aku lukai.

Ah, kau mulai menggerutu, Bukankah telah kutegaskan kepadamu, kau tidak bisa menghakimiku serupa orang-orang itu. Kau hanya pendengar. Kau tak berhak mencaci apalagi menyalahkanku atas berbeloknya hati yang kupunyai. Lagi pula siapa yang patut dibersalahkan dalam kisah ini? Apa yang berlaku kini hanyalah satu dari sekian banyak permainan takdir yang Tuhan jatuhkan terhadapku. Mungkin kau akan mencibir lalu melengos pergi, muak akan kisahku. Kau pasti menganggap semua ini terlalu klise, serupa roman-roman picisan. Manusia lahir, beranjak dewasa, lalu jatuh cinta dan jatuh cinta lagi hingga menciptakan banyak segitiga.

Kau tentu masih penasaran dengan perempuan itu. Baiklah kuberitahu. Saat hari kian terang, pergilah kau ke dekat jembatan kota Maros. Amati jelas-jelas pada sebuah lorong dengan papan jalan yg jelas bertuliskan jl kemiri, mungkin tubuhnya telah tegak berjalan menyusuri jln itu untuk tiba di kantornya. Tak perlu terkejut lebih dahulu. Itu belum selasai. Kalau kau lebih teliti tengoklah bagian ujung jln itu sebelum tikungan kanan. Barangkali kau masih sanggup melihat sosok tubuh besar berdiri tegak di sana. Yaaa, itu suaminya kawan..!!! Heheeee. Ikrar pada hati perempuan itulah yg menyulitkan aku untuk berikrar lagi pada pujaanku ini. Tapi ya perempuan itu dah jadi kenangan masa lalu karena skrg tergantikan dgn sosok perempuan yg amat sempurna bagiku dan telah menjadi pujaan hatiku.

Tentu masihPenasaran jg dengan pujaan yg satu inibukan. Santai saja kawan. Kau bisa menemukannya di papan Abjad anak TK dri huruf A sampe Z. Karna inisialnya memang adalah AZ. Aku yakin kau telah mengetahui siapa wanita itu kan??!!! ;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun