Mohon tunggu...
Mahrus Shalah
Mahrus Shalah Mohon Tunggu... Stap Ahli -

Pengamen di PP. Babul Ulum Sadang Cibaliung Pandeglang. pemilik langkah yang masih terseok-seok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memungut Ilmu Ikhlas Lewat Perspektif Cinta

28 Januari 2017   16:12 Diperbarui: 28 Januari 2017   16:26 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam Hidup ini sengaja mencintai orang yang tidak mungkin membalas cinta kita boleh jadi adalah sebuah pilihan yang tepat.

Sengaja membiarkan perasaan meluap-luap, sesekali menyesakkan dada, kali lain membuatnya berbunga-bunga adalah konsekuensi yang harus diambil.

Maka dititik inilah kesempatan untuk melatih jiwa itu muncul. Mengasahnya lewat perih dan sesak perasaan, bahwa tidak semua yang manusi inginkan di dunia ini bisa dengan mudah ia dapatkan. Jika dalam hidup telah mampu melepaskan seseorang yang paling diinginkan, maka sesuatu yang lainpun bisa dengan mudah dilepaskan. Melepaskan apa saja.

Dengan begitu,  manusia seperti kita termingkinkan hidup diantara bunga-bunga Rido, dalam taman-taman qonaah, dan dalam puncak keihlasan.  Siapa tahu dengan cara inilah kaki-kaki kotor kita dapat melangkah menuju telaga kausar. 

Seorang suci pernah berkata; Puncak dari segalanya adalah cinta dan puncak dari cinta adalah keikhlasan. 

 

 

Cibaliung 28 Januri 20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun