Ku remas cahaya yang menggumpal dalam gelapnya malam
Lalu ku bisikan syair rindu syahdu
Ku tiup kan ruh cinta yang membara
Pada hening malam, Cahaya itu ku kuliti
Dan tarian mabuk asmara
Ku cabik cahaya yang sudah terkelupas
Beningnya kristal dalam cahaya
Ku pasangkan di bola matamu
Tajam, aura dan birahi yang menggila
Disudut gelap kota sinarnya menembus reruntuhan dan puing purbakala
Cinta, abadi, namun rapuh dalam nafsu liar
Mereka terperosok dalam celah sempit
Yang menghimpit bahkan menjepit
Ku genggam berat cahaya
Terangi jalan di peradaban yang jahil
Hangatkan aku di persaksian Tuhan
Hingga malaikat terus mengelilingi ku
Cahaya adalah iman dalam dalam sanubari
Cahaya, kalahkan iblis yang bersemayam dalam hatiku
Hanguskan sombong dalam diriku
Cahaya hantarkan aku dalam sadar dan terjaga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H