Selamat pagi, Kompasianer, mas bro dan mbak bro, sahabat-sahabat Dumai alias Dunia Maya dan Warganet yang Budiman, di pagi ini dengan secangkir kopi dan hangatnya canda anak-anak saya dapat pesan rutin dari kompasiana, ya seperti biasa  untuk tanggapan dan opini isu-isu yang lagi Hot bikin mata melotot dan jadi perbincangan Warganet atau masyarakat dalam kehidupan nyata.
Sambil belajar, dan terus belajar, serta mengisi waktu dengan hal-hal positif saya coba untuk beropini terkait isu Star-Up yang dilanda PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja. Ga ada salahnya juga dong kita belajar menulis dan menuangkan ide atau gagasan sebagai refleksi diri akan sesuatu hal.
Dunia usaha atau bisni, istilah Startup ini bukallah hal yang asing. Seiring dengan perkembangan zaman yang melesat seperti gelombang ultrasonik, model dan konsep serta istilah Startup itu muncul dalam dunia bisnis dan di Indonesia belakangan ini nama istilah Startup sangat ramai jadi topik menarik.
Perusahaan-Perusahan yang berlebel Startup atau bergerak di bidang Startup adalah sebuah solusi kekinian dalam memecahkan atau menjadi solusi alternatif untuk segala permasalahannya yang ada di sekeliling kita.
Startup adalah sebuah terobosan baru yang bertujuan memudahkan segala urusan-urusan yang ada disekitar kita, Startup ini lebih kental dan berdampingan dengan sistem atau teknologi yang semakin hari semakin canggih.
Sebagai contoh, dalam jasa keuangan atau transaksi, dalam sistem belanja atau big data informasi, yang dulu dilakukan dengan cara-cara biasa sekarang dengan Startup ini bisa cukup kelak Kelik di HP saja semua urusan selsai dalam hitungan detik atau menit. Jadi Aplikasi-aplikasi yang memudahkan kerjaan kita adalah cara kerja Startup sesungguhnya.
Isu PHK dari perusahaan rintisan akhir-akhir ini ramai jadi sasaran pembaca dan juga perbincangan berbagai kalangan warga masyarakat di warganet.
Diksi bubble burst pun ikut ramai jadi sorotan dan analisa para ahli di bidangnya sehingga jadi perbincangan yang hangat tentang penomen Bubble Burst ini.
Dari berbagai sumber, bubble burst adalah sebutan untuk pertumbuhan ekonomi, ditandai dengan meningkatnya nilai pasar secara cepat, terutama kelas aset, melebihi nilai fundamentalnya dengan margin yang besar. Permintaan spekulatif, alih-alih nilai intrinsik, lantas memicu harga melambung dilansir dari investopedia.com melalui bisnis. tempo.co.
Nah disitu juga dijelaskan lagi bahwa hal  tersebut memicu meletusnya gelembung atau bubble burst.