Mohon tunggu...
Aa RuslanSutisna (Mata Sosial)
Aa RuslanSutisna (Mata Sosial) Mohon Tunggu... Wiraswasta - Simple

Simple dan enjoy

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Ngabuburit Mulai Redup di Zaman Gadget

4 April 2022   17:47 Diperbarui: 4 April 2022   18:07 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi Ngabuburit Mulai Redup di Zaman Gadget

Ngabuburit adalah kegiatan menunggu magrib atau buka puasa di Bulan Suci Ramadhan ini.

Biasanya kegiatan ngabuburit dilakukan berkelompok dengan mengunjungi suatu tempat tongkrongan atau hanya sekedar jalan-jalan.

Tradisi ini seingat aku dari zaman dulu sampai sekarang tetap masih ada.

Dulu sebelum ada Handphone, ngabuburit begitu seru dan ramai, ya jaman dulu ga ada Pandemi Covid-19 jadi bisa beramai-ramai juga.

Kalau sekarang, ngabuburit sudah mulai redup kelihatannya, ya ini menurut saya sih. Siapa tahu ngabuburit malah jadi tren yang lagi hitz sekarang.

Kenapa ngabuburit sekarang kurang begitu rame?

Jawabannya, ya yang pasti sih karena sekarang sudah era modern dengan gadgetnya masing-masing, jadi ngabuburitnya secara virtual atau online.

Beda dengan zaman dulu, zaman saya ABG ya kira-kira tahun 90an ngabuburit masih asyik dan seru.

Nongkrong dan jalan-jalan kesana kemari, bahkan tak jarang yang janjian dan jadian dari hasil ngabuburit.

Nah, kembali sekarang, zaman sudah seperti ini, Tradisi ngabuburit tetap masih ada, cuma kemasannya yang berbeda-beda.

Ada yang ngabuburit via online, dengan maen game atau menjelajah dunia Maya atau Googling, tapi ada juga yang ngabuburit seperti biasanya.

Misal nongkrong di pantai, jalan-jalan di tempat wisata yang keren dan Instagramable.

Tapi tak jarang juga ngabuburit dilakukan dengan kemasan agama, misalnya sholawat, zdikir, atau berbagai buka puasa dan lain-lainnya.

Bagai mana tradisi Ngabuburit ditempat anda, apakah masih ada?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun