Odet Seekor Kucing Yang Akan Jadi Saksi di Akherat Kelak
Rasa benci dan pilih kasih yang lahir dari fitnah terus menyelimuti hati yang beku dan tak tersentuh Hidayah Allah Subhanhu wa ta'ala. Padahal jika Hidayah itu datang pada hati yang penuh benci dan fitnah, niscaya Allah akan memberikan pemahaman, akan memberikan pencerahan, akan menerangi yang gelap, dari tidak tahu akan menjadi tahu, dari yang tidak faham akan menjadi faham, dari yang tidak mengerti akan menjadi mengerti, Karena Allah Maha Kuasa dan Maha Segalanya, tidak ada hal yang mustahil semua bisa terjadi jika Allah berkehendak.
Lalu pertanyaannya kenapa hidayah itu tidak pernah datang?
Jawabannya cuma dua,
Pertama Allah sengaja menutup Pintu Rahmat dan Hidaya-NYA
Yang Kedua, Allah membiarkan seseorang tersesat dengan pola pikir dan nafsunya.
Namun jika sungguh-sungguh memohon ampun dan membuka diri serta hati, Niscaya Allah akan melembutkan hati kita, akan tetapi jika sudah bersungguh-sungguh memohon ampun tapi masih hati masih dikuasi fitnah dajal maka Allah menutup pintu Rahmat dan Hidayah-Nya Nauzubillah Min Zdalik.
Biadabnya hasut dan fitnah telah memutar kan cara berpikir dan nalar serta rasa menjadi sekian derajat. Sungguh bertolak belakang dengan kenyataan layaknya kehidupan yang beragama dan berbudaya.
Sekor Kucing, Â sebut saja namanya Odet nama samaran dalam fiksi ini. Odet adalah disukai oleh anak perempuan yang berusia balita.
Sebelumnya Kucing tersebut sudah ada di rumah keluarga itu.
Namun karena hasut dan fitnah, anak perumahan yang tidak tahu apa-apa itu harus menanggung beban psikologis yang sangat berat, pasalnya perlakuan yang diterima oleh orang-orang dirumah tersebut sangat nyata dan nampak serta langsung menjadikan objek verbal terhadap anak perempuan itu.
Sebagi Contoh, jika kucing itu PUP dan atau kencing di sembarang tempat, atau muntah maka protes dengan sikap sinis stadium top lavel tinggi menghujani anak perempuan itu.
Situasi rumah kebencian dan sinisme itu jadi kebiasaan bagi mereka yang terhasut dan korban fitnah anaknya sendiri.