Itulah lah sebuah perjalanan.
Dibuai dengan rindu harapan.
Dipeluk dengan cinta buta.
Disentuh dengan cium dusta.
Diraba dengan asa palsu.
Dirangkul dengan sayang modus.
Dipandang dengan kasih sirna.
Itulah realita perjalanan.
Aku duduk digelap yang terang.
Mereka sembunyi dterang yang gelap.
Aku diam di persimpangan.
Mereka tersesat di persimpangan.
Aku sujud dalam dosa.
Mereka dosa dalam sujud.
Mereka! Ya mereka.
Mereka yang  tak pernah megerti.
Bahwa Tuhan menolong hamba-NYa dengan caranya-Nya.
Bukan dengan cara kita!
Jangan dibaca dan dikomentari tulisan ini.
Kenapa coba tebak?
Aku nulis ngawur.
Jangan sampai pembaca pun ikut ngawur.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!