Pengabdian masyarakat merupakan salah satu syarat kelulusan dalam menjalankan program magang mandiri MBKM Universitas Negeri Malang. Pengabdian masyarakat mewajibkan mahasiswa untuk turun langsung dan berinteraksi dengan masyarakat guna membantu masyarakat dalam berbagai hal tanpa mengharapkan imbalan.
Bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh penulis sebagai mahasiswa S1 Psikologi Universitas Negeri Malang yaitu berkaitan dengan pembagian informasi serta pengetahuan.Â
Pengabdian masyarakat dilakukan dalam 1 hari, yaitu pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2024. Lokasi pengabdian masyarakat berada di salah satu ruangan Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Penulis memberikan psikoedukasi berjudul "BUILDING RAPPORT: Membangun Kedekatan, Menumbuhkan Kelekatan pada Perawat Magang di Rumah Sakit Jiwa Menur".Â
American Psychology Association (2018) menjelaskan bahwa rapport merupakan hubungan yang hangat dan santai dengan melibatkan perasaan saling memahami, menerima, serta terdapat kecocokan simpatik antar individu. Sederhananya, rapport dikatakan sebagai suatu hubungan yang baik antar individu (Firmansyah, 2021).
 Membangun rapport menjadi langkah yang sangat fundamental dalam menentukan keberlanjutan aktivitas interaksi, sebab hampir seluruh permulaan interaksi memerlukan rapport didalamnya.Â
Penulis memfokuskan psikoedukasi tentang membangun kedekatan (building rapport) dengan pasien gangguan jiwa pada perawat magang karena berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, masih banyak pengakuan perawat magang yang merasa kesulitan untuk melakukan komunikasi dengan para pasien gangguan jiwa.Â
Selain itu, banyak diantara mereka yang merasa belum memahami secara mendalam mengenai tata cara melakukan pendekatan pada pasien dengan gangguan jiwa.Â
Sering kali, pasien dengan gangguan jiwa cenderung memiliki respon yang bermacam-macam, seperti halnya asyik dengan dunianya sendiri, hingga yang memilih untuk tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain (Kartikasari, Idarahyuni, dan Fathrani, 2019). Kondisi tersebut menjadikan perlunya teknik khusus dalam melakukan komunikasi pada pasien gangguan jiwa karena adanya pola perilaku yang berbeda dengan individu pada umumnya.
Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah perawat magang sebagai bagian dari masyarakat yang berada di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Psikoedukasi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan komunikasi yang dimiliki para perawat magang mengenai cara membangun kedekatan terhadap pasien gangguan jiwa.
Psikoedukasi disampaikan melalui media modul dan dijelaskan dengan metode ceramah. Penulis juga menyebarkan modul kepada para perawat magang yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Hal tersebut bertujuan agar para perawat magang yang menjadi partisipan dapat membaca ulang isi materi dimanapun dan kapanpun, serta dapat membagikan informasi ke orang-orang sekitarnya.
Materi psikoedukasi yang diberikan terdiri dari 4 bab, yang diawali dengan bab 1 berisi pengantar (tujuan modul, target modul, sistematika sajian).Â
Lalu, bab 2 yang berisi materi mengenai rapport (definisi, sasaran, gambaran umum rapport dengan pasien gangguan jiwa). Dilanjutkan dengan bab 3 yang berisi materi mengenai konseling (definisi, langkah membangun rapport dengan teknik konseling, tolak ukur keberhasilan rapport) dan diakhiri dengan bab 4 berupa kesimpulan dari seluruh materi modul. Proses penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan bahasa yang ringan, jelas, dan ringkas.Â
Selain itu, para perawat magang diberikan latihan soal mengenai materi yang dipaparkan dalam bentuk pre-test (sebelum materi dijelaskan) dan post-test (setelah materi dijelaskan). Tujuan diberikan pre-test serta post-test dilakukan sebagai tolak ukur pemahaman para perawat magang mengenai materi yang dijelaskan oleh penulis.Â
Berdasarkan program psikoedukasi yang telah dilaksanakan, diketahui bahwa partisipan mampu memahami isi modul serta mengerti tentang penjelasan materi modul yang telah dipaparkan oleh penulis. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil post-test yang rata-rata memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan hasil post-test.Â
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa psikoedukasi yang telah dilaksanakan dapat membantu partisipan untuk memahami informasi mengenai cara melakukan pendekatan dengan pasien gangguan jiwa yang dilihat dari sisi psikologi. Harapannya, informasi yang diterima dapat membantu para perawat magang untuk mengatasi kesulitannya dalam berkomunikasi dengan pasien gangguan jiwa.Â
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan, penulis menjadi paham bagaimana cara berinteraksi dan berperan langsung kepada masyarakat. Penulis juga memahami bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam meningkatkan dan mengembangkan suatu hal di dalam masyarakat, seperti pengetahuan masyarakat, kesehatan masyarakat, kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya.
Daftar Rujukan
American Psychology Association. (2018). Rapport. Retrieved https://dictionary.apa.org/rapport, diakses pada tanggal 25 September 2024
Firmansyah, B. (2021). Strategi Pembimbing Kemasyarakatan Membangun Hubungan Baik (Rapport) Dengan Klien Anak Untuk Kepentingan Penelitian Kemasyarakatan (Studi Kasus: BAPAS Kelas I Malang). NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(2), 20-30.
Kartikasari, R., Idarahyuni, E., & Fatharani, W. S. (2019). Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Ruang Tenang Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Dan Klinik Utama Kesehatan Jiwa Hurip Waluya Sukajadi Bandung Jawa Barat. Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika), 5(2), 1-12.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H