Mohon tunggu...
Mift
Mift Mohon Tunggu... Lainnya - Profile

A simple man searching for a light of a candle in absolute darkness.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengalaman Luar Biasa dengan Indosat 2

29 November 2012   03:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:30 1947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini bagian ke dua  setelah yang saya tulis dalam tautan di bawah ini.http://sosbud.kompasiana.com/2012/11/21/pengalaman-luar-biasa-dengan-indosat-510596.html

Ternyata saya tidakharus menunggu sampai seminggu untuk dapat panggilan dari INDOSAT.  Keesokan harinya setelah komplen, 20 November 2012, saya dapat telefon dari +62111 dengan Pak Rizki, tidak tahu persis ejaan namanya dan saya juga tidak Tanya. Tak tanggung  tanggung Pak Rizki melakukan empat kali panggilan termasuk satu miscall dan satu tidak dapat dilanjutkan karena saya sedang kerja.

Pak rizki kembali menerangkan tentang masalah saya tapi tidak ada solusi kongret yang dia berikan. Dia hanya menanyakan, apa benar saya menggunakan Opera Mini? Apakah browser yang saya gunakan bawaan dari hp atau hasil download. Saya tidak mengerti betul perbedaan OM bawaan dari hp atau hasil download. OM yang saya punya hasil downloan dari Google play.

Kemudian dia meminta saya untuk melakukan hal yang telah diminta pula oleh Pak Teguh. Dia meminta untuk mengecek setting APN hp saya bahwa harus indosatgprs, bukannya indosat saja.

Saya katakana pada yang terhormat Pak Rizki bahwa saya sudah mengecek APN di hp saya lebih dari sekali dan settingnya seperti yang seharusnya, indosatgprs.

Tapi seperti kebo bego—ada nggak, yah, kebo yang pinter?--, saya harus ikuti kata beliau, dan karena ini bukan sulap, ya, settingnya tetap indosatgprs.

Setelah saya terangkan apa yang telah saya lakukan dan saya lihat dengan mata yang tentunya lengkap dengan kepalanya , dia menjanjikan untuk mengecek, kembali, status pemotongan pulsa saya, dan dia juga mengatakan bahwa saya ada di paket paket Opera mini, berbanding terbalik dengan pernyataan petugas call center yang pernah saya hubungi, Pak teguh, yang mengatakan bahwa di INDOSAT tidak ada paket Opera Mini. He he, jadi lucu, Cuy! Lebih lucu dari OVJ.

Ketika saya tanyakan tentang kemungkinan pengembalian pulsa saya yang terpotong dengan “tidak sengaja” oleh INDOSAT, dengan bijak beliau meminta saya untuk tidak hawatir. Kalau dari hasil pengecekan professional yang dilakukan INDOSAT ditemukan ada pemotongan pulsa yang tidak dengan semestinya maka pulsa itu akan kembali keharibaan pemiliknya dengan selamat sentosa, aman, adil, makmur dan sejahtera.

Saya katakan pada beliau bahawa sesungguhnya saya merasa hawatir dengan pulsa terpotong yang nilainya tidak seberapa bagi INDOSAT itu. Saya tidak yakin dengan apa yang hilang akan kembali dengan happily ever after.

Dengan nada yang agak meninggi, tapi tidak setinggi vocal Mariah Carey yang, kalau tidak salah, mencapai 4,6 oktaf, sekali lagi dia meminta atau mungkin ditelinga saya seperti memerintah  saya untuk tridak hawatir, karena setelah pengecekan, yang entah akan memakan waktu berapa ama, akan diketahui kalau ada kesalahan pemotongan pulsa.

Hwaduh! Sudah pulsa melayang dengan tidak bisa mengambil manfaat dari pemotongan itu, ditambah dengan pemotongan pulsa yang tersisa waktu browsing dengan OM, untuk hawatir saja saya mesti dilarang larang.

Dengan segala hormat,  masalah perasaan adalah masalah saya sendiri. Mau hawatir, sedih, marah, gembira, itu urusan saya. Tidak usah lah melarang larang!

Yang mempengaruhi perasaan saya adalah keadaan bukan mulutmu.

***

Pun pada panggilan terahir, pada hari yang sama jam 11.55, dia mengulangi saran “bijak”nya. Untuk ,mengecek seting APN dan menanyakan situs yang saya kunjungi dengan OM. Barang kali ada situs yang mengharuskan saya bayar tariff regular. Ini lah situs yang saya kunjungi: m.facebook.com, persibholic.com, m.detik.com, m.duniasoccer.com, m.pikiran-rakyat.com, dan m.antaranews.com.

Apakah situs diatas ada yang tidak termasuk yang bisa dikunjungi paket OM. Dia masih penasaran dan “mencurigai” saya mengunjungi situs yang mengharuskan saya membayar dengan pulsa regular. Apakah maksudnya saya mengunjungi situs cabul?

Saya pernah mendengar dari pakar Telematika, bukan telo matika, bakwa dengan teknologi yang ada kita bisa mengetahui siapa mengunjungi apa dalam internet. Siapa itu mungkin bukan orangnya  tapi perangkat yang digunakan. Apa lagi melaui hp atau telepon rumah, kan jelas nomornya! (??). Providernya saja sudah terang benderang.

Mungkin alat teknologi itu belum ada, atau ada tapi untuk mengoperasikannya perlu biaya yang belipat lipat melebihi jumlah pulsa saya yang hilang. Jadi, besar pasak dari pada tiang.

Lagi lagi, orang ini memang pantang menyerah, Pak Riski, Rizki, atau Rizky, meminta saya kembali mengecek setiing APN perangkat hp saya, dan kemudian dia meminta saya untuk menghubungi kembail INDOSAT dalam waktu dekat.

Ketika saya meminta kembali INDOSAT yang menghubungi saya, dengan sangat sopan, dia menolak dengan alasan masih ada ratusan, mungkin rubuan, kalo tidak jutaan pelanggan INDOSAT dalam antrian yang harus dilayani. Jadi, dengan kata lain, tidak melulu megurusi masalah saya. Ooooh, jadi banyak juga yah, yang komplen.

Kemudian dia menyarankan saya untuk datang langsung ke perwakilan INDOSAT yang beralamat di Pesona Kayangan Blok 5 Jl. Margonda Raya no. 45 Depok, dan membawa handset saya untuk diperiksa.

Untuk memperjuangkan nilai Rp. 30.000 ditambah beberapa recehan, sampai ribet begini., yah?

Kalo saya datang ke alamat yang diberikan, ada kemungkinan masalah saya terpecahkan dan pulsa saya akan kembali atau nilai manfaat akan saya dapatkan. Tapi kalau tidak?

Untuk datang kesana saya harus mengeluarkan ongkos, ditambah waktu dan energi. Kalo pulsa saya kembali, kalo tidak? Akan bertambahlah kerugian saya. Seperti orang sering bilang, “Hilang kambing bisa hilang sapi”.

Saya sudah patah arang. Udah ancur, panas, item lagi.

Adioooooos!

***

Saat ini saya sedang menikmati paket Opera Mini bulanan dari provider yang berbeda dengan biaya lebih mahal Rp. 5000, tapi  saya tidak harus kehilangan pulsa utama saya setelah browsing dengan OM.

Wassalam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun