“Bahkan burung dan hewan lainnya selalu mengingat anaknya, Mister Brown.”
“Memang kita mirip kebebasan hewan, tetapi kita manusia yang punya hati, Suci.”
Mister Brown kembali terdiam lebih serius lagi. Wajah Suci amat dikenalnya kini.
“Ayah saya, Charlie. Katanya tinggal di Manhattan. Ibu yang amat saya kasihi dulu adalah pelacur. Saya yakin Charlie Ayah saya. Mirip dengan Anda, Daddy….”
“Maaf! Jujur! Charlie saudara saya. Kami kembar, dan Ibu Anda seorang pelacur,” ujar Mister Brown menyodorkan kembali foto-foto mesra Charlie, ia, dan ibunya—Suci di sebuah kamar hotel di Jakarta.
“Lihat! Tubuh kita mirip. Mata kita identik. Tak perlu lagi kebebasan itu dipenuhi dengan analisis DNA Ibu dan Ayah di laboratorium, Brown!”
Mata biru Brown hanya dapat berkaca-kaca. Mirip serpihan gelas yang diinjak sepatu Bally-nya. Sangat berisik.
END
*AM, ©07-16-02
*Sumber foto free dari: http://www.bigfoto.com/ miscellaneous/photos-07/ man-sitting-vi5.jpg