Mohon tunggu...
Ahmad Damanhuri
Ahmad Damanhuri Mohon Tunggu... Administrasi - Iman dan amal harus seiring
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

aktivis sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kesalahan Rekrutmen Pengawas TPS Bakal Mengurangi Partisipasi Pemilih

4 Desember 2015   18:49 Diperbarui: 4 Desember 2015   18:57 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesalahan Rekrutmen Pengawas TPS Bakal Mengurangi Partisipasi Pemilih

Padang Pariaman--Kurang dari sepekan lagi, masyarakat Padang Pariaman dan Sumatera Barat menggelar Pilkada. Partisipasi permilih setiap momen Pilkada dan Pemilu jadi catatan tersendiri, karena selalu menurun, meskipun anggaran sosialisasinya selalu ditingkatkan.

Ada satu hal lagi yang membuat berkurangnya jumlah pemilih; rekrutmen Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dinilai tidak tepat sasaran, alias tidak menempatkan orang yang punya hak pilih pada TPS setempat. Seperti seseorang Pengawas TPS di salah satu TPS di nagari A, tetapi dia punya hak pilih di salah satu TPS di nagari B.

"Ini tentunya ranah Panwaslu Padang Pariaman. Namun, selaku KPU yang menggelar Pilkada, saya kawatir hal yang seperti itu akan berdampak pada berkurangnya partisipasi pemilih," kata Vifner, Ketua KPU Padang Pariaman.

Bayangkan! Pengawas TPS harus hadir pada saat petugas KPPS akan memulai. "Logikanya, dia akan lebih memilih mengawas, karena itu akan dapat uang, ketimbang memilih yang sama sekali tak dapat uang. Namun, sekali lagi itu ranahnya Panwaslu," ujar dia.   

Ketua KPU Vifner mengatakan, kerja keras pihaknya untuk mencapai target 78 persen partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak pekan depan juga dipengaruhi segmentasi pemilih. Salah satunya pemilih pemula yang mencapai 7.900 di daerah ini.

Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman menjadi pengalaman pertama bagi pemilih pemula yang telah berumur 17 tahun. Katanya, dengan minim pengalaman, pemilih pemula perlu dipandu atau diberikan sosialisasi tentang Pilkada.

"Sosialisasi Pilkada terhadap siswa yang telah punya hak pilih, terus kita lakukan," kata dia. Belum adanya pengalaman serta pemahaman mereka tentang urgennya Pilkada ini, terkadang membuat sebahagian mereka tidak menggunakan hak pilihnya. Menimbulkan pemahaman pentingnya Pilkada dan rasionalisasi dalam menentukan pilihan.

Vifner menjelaskan demikian, saat melakukan sosialiasi Pilkada serentak di SMA N 1 Enam Lingkung yang menggelar acara itu bersama Forum Masyarakat Peduli Sumatera Barat, Sabtu lalu.

Sebelumnya, kata Vifner, KPU Padang Pariaman melakukan sosialisasi Pilkada ke seluruh sekolah SMA, SMK dan MA. "Mengambil jam Kultum dan menjadi pembina upacara, merupakan bagian penting sekalian dalam sosialiasi Pilkada kepada pemilih pemula disampaikan oleh penyelenggara," ungkap Vifner.

Ketua Panwascam Kecamatan Lubuk Alung Ilhamsyah bersama anggotanya Yardi, mengakui ada segelintir Pengawas TPS yang beda tempat tugasnya dengan TPS tempat dia memilih. "Hanya sedikit persentasenya dari 95 Pengawas TPS yang kami rekrut. Itupun telah diantisipasi, dan dipastikan mereka tidak akan golput dalam Pilkada," ungkap mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun