Namun, mengapa harus drama seperti ini?
Sebab tak ada yang ingin dipersalahkan, tak ada yang ingin dituding berkhianat.
Laporta sangat mungkin memiliki ambisi untuk memulai Barca baru di masa kepemimpinannya. Jika sukses, maka posisi jabatan untuk periode berikutnya pasti jaminan kan aman. Dan, Messi tak masuk dalam rencana itu, harus berganti dan banyak talenta muda yang mesti didorong promosi, seiring merekrut jika ada yang potensial di masa depan. Ketergantungan pada satu pemain harus lepas.
 Namun menjual Messi, bukan urusannya, sudah lewat. Nah mengontrak ulang ini yang masalah... Maka dibuatlah jalan drama berliku. Walaupun hitung-hitungan, secara keuangan sudah tau dari tahun lalu, Barca tak cukup dana, apalagi kena pandemi.
Messi, juga ndak mau seolah pergi begitu saja, bagai beras lupa jeraminya, seolah ndak mau dikontrak baru atau dengan tegas menolak, atau terbuka menawarkan diri pada klub yang berminat dengan gaji tinggi, di saat ekspektasi para fans Barca masih sangat berharap. Sungguh bagai Malin Kundang kalau begitu caranya. Kan dianggap sebagai pengkhianat dan Luis Figo kedua jika itu terjadi.
Klopnya di sini antara Barcanya Laporta dan Messi. Dengan berpisah baik-baik melalui drama seperti ini, tak ada yang dapat dipersalahkan betul, yang ada hanyalaah para fans yang merutuki diri. Kesalahan bisa dilempar pada Laliga dan musim pandemi serta gaji tinggi para pemain yang membuat Barca kesulitan. Walaupun sudah tau membengkak dan tak stabil, malah tak piawai berjual beli.Â
Boleh jadi juga sudah ada klik antara keduanya, itu terlihat dari apa yang diungkapkan Messi, bahwa ia akan kembali. Siapa tau setelah pensiun nanti, memang sudah disiapkan oleh Laporta dkk, suatu posisi tertentu untuk Messi di jajaran kepengurusan atau kepelatihan klub ini.
Laliga sudah benar adanya, jika mesti kompetitif suatu Liga, ndak mungkin hanya satu dua klub yang diutamakan dan dapat perlakuan khusus, dituruti saja maunya seperti Realmadrid dan Barca di Laliga.
Begitulah... Hengkangnya Messi itu yaa konspirasi!
Jangan terlalu serius, ini tulisan mengada-ada saja... Kita tunggu sekian tahun ke depan, biasanya kan ada fakta dan kisah di balik layarnya terungkapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H