Mohon tunggu...
Rudi Handoko
Rudi Handoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya seorang anggota masyarakat biasa di Borneo Barat

Saya seorang anggota masyarakat biasa di Borneo Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Syarif, Sayyid dan Syed di 'Alam Melayu

17 April 2016   08:28 Diperbarui: 17 April 2016   10:44 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh tulisan ini bukan bermaksud me-wah-wahkan puak zuriat ini, namun untuk mengingatkan sejarah, kerna masa kini dah banyak bermunculan kelompok-kelompok yang seakan-akan "meremehkan" dan "mempertanyakan" jasa mereka dalam dakwah dan syiar sejak zaman lampau. Opini saya peribadi, "Bagi mereka yang kadang mempertanyakan itu... Bersyukurlah! Sebab jika bukan kerna kegigihan para pendahulu puak zuriat ini, mungkin belum tentu cahaya Islam sampai ke nenek datok kita. Sehingga kita terlahir dengan status Islam." 

Sungguh ini bukan taksub, semata takrim dan ta'dzim kepada para pendahulu mereka dengan selayaknya, juga kepada para ulama-ulama yang masih terus bermunculan dari puak zuriat ini, yang masih berkhidmat kepada ummat sampai sekarang ini.
Dulu, saya punya kawan seseorang yang dari nama dan iras rupanya merupakan keturunan puak ini, namun sebab degilnya, lalu saya bercerita kepadanya tentang kisah Al-Habib Hussain Al-Qadri, datang ke Matan menyebar dan mengajarkan Islam, mendidik masyarakat dan menjadi mufti, kemudian saya ungkapkan, "Maaf, zuriat ente nie zuriat para pendakwah, pemimpin, pejuang dan guru yang diteladani masyarakat. Kernanya, mestilah jaga kehormatan nasab dan keturunan, sangat lebih baik jika ente mampu meniru ilmu dan amalan nenek datokmu, sehingga mereka beroleh hormat dan jadi panutan masyarakat."

[Tok Angah]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun