Mohon tunggu...
Rudi Handoko
Rudi Handoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya seorang anggota masyarakat biasa di Borneo Barat

Saya seorang anggota masyarakat biasa di Borneo Barat

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Copa America: Salut untuk Venezuela

21 Juli 2011   04:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:30 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya kesal karena akhirnya Venezuela tim kejutan Copa America gagal melaju ke final setelah kalah adu pinalti. Dalam adu pinalti ini, penjaga gawang Paraguay Justo Villar kembali kembali menjadi pahlawan. Tapi sejatinya berdasarkan penilaian saya ketika menyaksikan siaran langsung pertandingannya, Venezuela rasanya lebih pantas masuk final, peluang lebih banyak diciptakan oleh Venezuela, bahkan pada babak extra time pertama, betul-betul Venezuela-laah yang mengendalikan pertandingan dan menciptakan dua peluang emas yang semuanya membentur tiang gawang.

Dan wasit adalah manusia biasa, mesti pernah salah dan keliru mengambil keputusan dalam memimpin suatu pertandingan. Yang membuat saya kesal tapi sekaligus memaklumi adalah ketika gol tandukan Vizcarrondo pada menit 30an dianulir wasit setelah hakim garis mengangkat bendera. Entahlaah apa yang terjadi??? Tapi sepenglihatan saya (mungkin penglihatan saya juga salah), tak ada pelanggaran, tak ada pula pemain Venezuela yang tengah berada pada posisi offside ketika tendangan bebas disambut tandukan keras Vizcarrondo membobol gawang Villar…? Inilah yang menurut saya agak aneh, tapi mungkin wasit punya penilaian dan sudut pandang berbeda, meski dalam hati saya berkata, “jangan-jangan wasitnya curang bin degil, gol Vizcarrondo sengaja dianulir, agaknya supaya dua negara "guay" masuk final Copa America.” Huuuhhh... Coba kalau di Indonesia wasitnya membuat keputusan macam itu, mungkin sudah bengkak biru dan lebam mukanya kena hantam pemain atau suporter...Qiqiqiqiqiq:-D

Terlepas dari itu semua, salutlaah buat Venezuela yang akhirnya mampu menembus semifinal di antara persaingan dengan raksasa-raksasa sepakbola di kawasan Amerika Latin. Akhirnya Venezuela sukses menembus di tengah hegemoni Brazil, Argentina, Uruguay, Paraguay, Chile dan lainnya. Bukan pekerjaan mudah, tapi juga tak sulit, konon Venezuela perlu waktu tujuh tahun untuk membangkitkan dan mengembangkan olahraga sepakbolanya sehingga “cukup mampu” masuk dalam jajaran elit Amerika Latin. Karena Negara Comrade Chavez ini tidak terlalu familiar dan membudaya sepakbolanya, sebab yang terkenal dari Venezuela adalah olahraga baseball, kebijakan pemerintahnya yang sosialistik, dan tentunya Miss Universe-nya. Hehehehe:-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun