3. Saat mendengarkan atau merespons, konselor tersebut mencondongkan tubuh ke arah klien dan terlihat seolah-olah sedang bersama klien.
4. Tunjukkan postur tubuh yang rileks untuk mendorong klien rileks.
5. Ekspresi wajah responsif dihiasi senyuman alami.
6. Amati ekspresi orang tersebut dengan cermat dan dengarkan apa yang dikatakannya.
Ekspresi wajah saja mungkin cukup untuk memberikan kesan yang baik pada klien, namun jika postur tubuh tidak baik maka hubungan selama proses konseling akan terganggu. Oleh karena itu, konselor diharapkan menunjukkan sikap yang menguatkan perkataannya sendiri.
- Gerakan Tubuh (Gestur)
Ketika berkomunikasi, selalu sertakan tidak hanya kata-kata yang diucapkan (ucapan langsung) tetapi juga gerakan tubuh seperti: Misalnya tangan, kaki, kepala dan lain-lain. Gerakan tubuh dapat menyampaikan maksud atau makna tertentu, memberi tanda pengertian dan persetujuan, atau sebaliknya, menggelengkan kepala untuk menunjukkan ketidaktahuan atau pertentangan. Konselor akan memberikan kesan lebih baik jika mereka tidak menyilangkan tangan.
Konselor dapat menggunakan gerakan tubuh untuk menyampaikan pesan tertentu kepada konseli. Oleh karena itu, perlu diketahui pesan apa saja yang disampaikan melalui gerakan tubuh agar konselor dapat memahami pesan yang dimaksud.
- Perilaku Verbal
Komponen saat ini adalah respon verbal (ucapan) konselor terhadap apa yang dikatakan konselor. Dalam kasus ini, konselor tidak mengajukan pertanyaan, mengemukakan topik baru, atau merenungkan teks untuk memfokuskan ide. Tindakan verbal seharusnya berfungsi sebagai sinyal bahwa konselor memperhatikan dan memahami konseli. Pernyataan yang disajikan memberikan dukungan minimal sehingga mereka yang mencari nasihat tidak merasa diabaikan.
Respons konselor terapeutik dapat berupa kata-kata yang menunjukkan dukungan seperti "Ya" atau "Hmm..." atau pernyataan singkat yang menunjukkan konselor memahami apa yang dikatakan klien. Pernyataan seperti ini sering membantu klien terus berbicara dan memberi mereka keyakinan bahwa konselor mendengarkan. Ada kalanya seorang penasihat akan memberikan tanggapan verbal disertai dengan tanggapan nonverbal. Misalnya, konselor mungkin berkata, "Ya, saya mengerti apa yang Anda katakan," sambil mengangguk.
Konselor dapat mengenali bagaimana perhatian dapat mengendalikan perilaku klien. Beberapa perilaku yang efektif yaitu:
a. Menatap klien dan melakukan kontak mata pada saat klien berbicara