Mohon tunggu...
Hazelnutmilk
Hazelnutmilk Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengaplikasikan Ilmu Manajemen Emosi dalam Kehidupan Sehari-hari

18 Mei 2023   15:15 Diperbarui: 18 Mei 2023   15:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan banyak sekali rintangan contohnya sebuah kondisi yang tak terkendali tentunya kita memerlukan pengelolaan emosi untuk mengendalikan diri, emosi sendiri jika tidak terkendali pastinya akan meledak maka dari itu diperlukannya manajemen emosi, sebelumnya apa sih manajemen emosi itu? Dapat disederhanakan bahwasannya Manajemen emosi adalah metode atau cara dalam menghadapi emosi seseorang. 

Manajemen emosi itu sendiri pada hakekatnya adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menerima, mengelola dan mengekspresikan emosi. Berurusan dengan emosi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. 

Emosi adalah bagian penting dari menjadi manusia dan mempengaruhi cara kita berpikir, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain. Dengan mengelola emosi kita dengan baik, kita dapat meningkatkan kesejahteraan pribadi, hubungan, dan kesuksesan di banyak bidang kehidupan. Selain itu emosi juga memiliki fungsi antara lain adalah : Survival, Energizer, dan Messenger. Para ahli juga mendefinisikan emosi sebagai berikut : 

1. Daniel Goleman: Menurut Goleman, manajemen emosi melibatkan kemampuan untuk mengenali emosi, mengelola emosi yang kuat, mengarahkan perhatian, dan memotivasi diri sendiri. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran diri dalam mengenali dan mengelola emosi.

2. Peter Salovey dan John Mayer: Menurut mereka, kecerdasan emosional melibatkan kemampuan untuk mengenali, memahami, menggunakan, dan mengelola emosi secara efektif. Manajemen emosi merupakan salah satu aspek penting dari kecerdasan emosional.

3. Richard Lazarus: Menurut Lazarus, manajemen emosi melibatkan penilaian kognitif terhadap situasi yang memicu emosi, serta upaya untuk mengatur emosi tersebut. Ia menekankan pentingnya pengaturan emosi untuk mengatasi stres dan situasi yang menantang.

4. Paul Ekman: Menurut Ekman, manajemen emosi melibatkan kemampuan untuk mengenali ekspresi emosi pada diri sendiri dan orang lain, serta mengatur ekspresi tersebut secara sesuai dengan situasi.

5. Susan David: Menurut David, manajemen emosi melibatkan kesadaran yang mendalam terhadap emosi, menerima emosi tanpa menilai, dan mengarahkan emosi secara konstruktif untuk mencapai kesejahteraan dan kesuksesan.

Manajemen emosional sendiri membantu kita mengatasi stres. Dalam kehidupan yang penuh tekanan dan tantangan, kita sering menjumpai situasi yang membuat kita cemas, marah, atau sedih. Ketika Anda tidak dapat mengatasi emosi ini, stres dapat menumpuk dan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental Anda. 

Namun dengan mengembangkan kemampuan untuk mengenali, menerima dan mengelola emosi yang muncul, kita dapat mengurangi tingkat stress dan menjaga keseimbangan dalam hidup kita. seperti contoh sederhananya seperti di yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari saja, hal itu dapat membuat kita memikirkan permasalahan itu dalam sehari-hari dan merasa bahwa masalah seperti stres dan kecemasan mengganggu kita dan bahkan menyebabkan depresi. 

Yang ada hanya kesalahan di otak kita, kesalahan yang kita buat, setiap masalah pasti akan menemukan solusinya, tapi apakah solusi itu akan segera menyelesaikan masalah? Solusi dari masalah tersebut secara bertahap bergantung pada bagaimana kita menangani emosi kita. Hal pertama yang harus kita lakukan untuk menenangkan diri dan mencari sumber dari kesalahan, lalu memperbaikinya dan bertindak rasional. 

Ada juga hal-hal yang sangat efektif untuk saya melupakan masalah, seperti pemikiran seperti "Apakah bumi benar-benar bulat? Bagaimana jika bumi itu persegi?" Hal-hal seperti itu sederhana namun mengendalikan kecemasan, ketakutan, depresi atau bahkan stres dalam kehidupan nyata. Ini memungkinkan kita untuk me manajemen emosi kita dengan lebih baik . Manajemen emosi sangat diperlukan di kehidupan sehari-hari karena pengelolaan emosi yang baik akan menghasilkan tindakan yang rasional dan baik.

Selain itu, manajemen emosi juga memainkan peran penting dalam hubungan manusia. Emosi yang tidak dikelola dengan baik dapat menghambat komunikasi dan mengganggu hubungan. Misalnya, jika kita sering marah atau frustrasi, kita cenderung bereaksi berlebihan atau berinteraksi secara tidak pantas dengan orang lain. Namun, dengan mengenali dan mengelola emosi tersebut, kita dapat menghindari konflik yang tidak perlu dan menjaga hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar kita.  

Manajemen emosi juga berperan penting dalam membuat keputusan yang baik. Emosi yang kuat dapat mengganggu pemikiran rasional dan membuat kita cenderung membuat keputusan yang salah. Saat kita marah, kecewa atau terlalu bersemangat, kita mungkin cenderung membuat keputusan yang impulsif atau keputusan yang tidak berdasarkan fakta dan logika. Namun, dengan mengelola emosi kita secara efektif, kita dapat mempertimbangkan informasi secara objektif dan membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Pengelolaan emosi juga saling berkaitan dengan kesejahteraan mental dan fisik. Emosi yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, dan depresi, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan. Sebaliknya, mampu mengenali dan memanajemen emosi dengan baik dapat membantu menjaga keseimbangan mental, mengurangi risiko penyakit terkait stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen emosi memiliki peran penting untuk mengelola emosi kita supaya tidak bertindak semena-mena karena terbawa emosi dan lebih bertindak rasional hal itu akan menjadi lebih baik dan berdampak positif terhadap diri sendiri. mengelola emosi sangat penting untuk kebahagiaan pribadi. Dengan memahami dan mengelola emosi kita dengan baik, kita dapat menghindari terjebak dalam siklus negatif seperti stres, ketakutan, atau kemarahan yang terus-menerus. Jika kita mengenali emosi negatif dan tahu cara menghadapinya, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara signifikan. 

Manajemen emosional yang efektif juga dapat membantu mencegah masalah psikologis seperti depresi atau kecemasan kronis. Emosi juga berperan penting dalam hubungan manusia yaitu untuk memahami dan mengungkapkan perasaan seseorang dengan jelas dapat memperkuat hubungan emosional antar individu dan mengarah pada penyelesaian konflik yang lebih baik. dan yang terakhir adalah kinerja dan produktivitas kita. 

Ketika kita dapat mengatur emosi kita di tempat kerja, kita dapat mengatasi tantangan dengan lebih baik, mengelola stres, dan fokus pada tujuan kita. Karyawan yang mampu mengelola emosinya cenderung lebih efisien dalam menyelesaikan tugas, bekerja dalam tim, dan beradaptasi dengan perubahan. Manajemen emosi juga merupakan keterampilan penting dalam konteks manajemen, membantu manajer memahami dan menginspirasi orang lain, menciptakan suasana kerja yang positif, dan memotivasi tim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun