Mohon tunggu...
A. Muna Zaeda S
A. Muna Zaeda S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remaja

Halo, semua! Sehat-sehat ya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apakah Perilaku Agresi Anak dapat Ditangani?

9 November 2022   20:04 Diperbarui: 9 November 2022   20:08 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo semuanya!

Apakah kalian tahu apa itu agresi? Bagi kebanyakan orang agresi pasti tak jauh hubungannya dengan perilaku seseorang yang berlebihan atau penuh amarah yang diluapkan ke pada manusia, benda, atau pun yang lainnya.

Lalu macam-macam agresi itu ada apa saja?

Bagaimana cara menangani anak yang berperilaku agresi?

Yuk kita bahas bersama!

Definisi Agresi

Menurut Kartono (2000) Agresi adalah kemarahan yang meluap-luap dan orang melakukan serangan secara kasar dengan jalan yang tidak wajar. Krahe (2005) mengemukakan agresi adalah segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti atau melukai makhluk hidup lain yang terdorong untuk menghindari perilaku itu.

Di dalam KBBI dijelaskan bahwa agresi merupakan perasaan marah atau perilaku kasar akibat kekecewaan maupun kegagalan dalam mencapai suatu tujuan atau kepuasan dan hal itu dapat diarahkan kepada orang maupun benda. Dalam ilmu antropologi, agresi ini adalah perbuatan bermusuhan yang bersifat penyerangan fisik maupun psikis pada suatu pihak.

Nah dari penjelasan di atas dapat disimpulkan ya, agresi merupakan perilaku seseorang yang diakibatkan kemarahan, kekecewaan, kurang puas serta dilakukan dengan jalan yang tak wajar, dan perilaku tersebut dapat melukai makhluk hidup lainnya.

Perilaku agresi ini memiliki beberapa faktor, antara lain faktor biologis (gen, sistem otak manusia, kimia darah), faktor naluri atau insting, faktor emosi, faktor frustasi, faktor sosial learning (anak atau remaja melihat adegan agresi atau kekerasan di games, televisi, lingkungan sekitar).

Macam-macam agresi

Agresi memiliki macam yang beragam menurut para ahli. Namun, di sini saya akan menjelaskan macam-macam agresi menurut Leonard Berkowitz (2003), antara lain:

  • Agresi instrumental dan agresi emotional. Agresi instrumental ini bertujuan bukan untuk menyakiti korbannya namun mempunyai tujuan lain. Misalnya, dalam suatu peperangan dua tim saling menjatuhkan, menyerang dengan tujuan menguasai suatu wilayah. Agresi emotional ini bertjuan menyakiti orang lain dan ketika seseorang merasa tersinggung.
  • Agresi fisik dan verbal secara langsung maupun tidak langsung. Agresi fisik ini seperti menendang, memukul. Agresi verbal lebih ke omongan, ancaman, ejekan, umpatan. Dan kedua jenis ini bisa dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Misalnya untuk agresi fisik langsung yakni menampar atau menendang seseorang. Agresi verbal langsung contohnya memaki seseorang. Contoh agresi verbal tidak langsung contohnya menyebarkan cerita buruk seseorang.
  • Agresi terkendali secara sadar dan agresi impulsif. Agresi terkendali secara sadar ketika dilakukan secara tenang, sengaja, tujuan jelas. Agresi implusif lebih ke serangan tanpa berpikiran panjang serta pertimbangan, dilakukan secara spontan.

Perkembangan moral dan perilaku agresi

Saat ini banyak peneliti mulai mempelajari peran dari emosi dalam moralitas serta perilaku agresi pada anak anak. Hal ini untuk mengetahui moral serta mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mencegah anak-anak sesuai dengan prinsip-prinsip moral perhatian serta keadilan.

Emosi pada manusia merupakan hal yang penting karena berfungsi sebagai motif untuk kecenderungan tindakan dari moral serta menghambat tindakan amoral juga agresi. Emosi moral telah diartikan sebagai emosi sadar diri karena memerlukan evaluasi dari tindakannya sendiri di dalam berhubungan dengan orang lain dalam konflik yang relevan secara moral. Dalam penelitian emosi moral serta agresi ini lebih berfokus pada simpati atau empati, serta agresi.

Perasaan bersalah pada diri manusia menunjukkan bahwa seseorang itu sudah menyadari atau menyakini tentang norma-norma moral, serta ia telah merasa bersalah dan menerima tanggung jawabnya atau konsekuensinya. Rasa bersalah ini dapat mencegah atau menghambat perilaku agresi.

Menurut Malti dan Krettenauer (2013) perasaan bersalah merupakan emosi negatif yang berhubungan dengan diri sendiri setelah ia melakukan kesalahan, secara negatif terkait dengan agresi dengan ukuran sedang.

Dari penjelasan di atas mulai dari pengerian agresi, macam-macam, faktor. Kalian sudah paham kan agresi itu apa?

Memiliki anak atau menghadapi anak yang memiliki agresi memang sulit dan menguras tenaga, emosi serta pikiran. Tapi, hal itu bisa ditangani dengan cara berikut:

Menangani perilaku agresi dan kekerasan pada anak

  1. Memahami pribadi anak. Memahami anak merupakan hal yang penting, dari hal ini akan menumbuhkan sikap simpati dan empati. Simpati dan empati dapat menumbuhkan kepercayaan, ini modal untuk bisa menuntun anak agar berperilaku nonagresif.
  2. Menciptakan lingkungan yang nonagresi. Misalnya dengan tidak memperlihatkan tontonan yang berisi kekerasan, kesadisan, kebrutalan. Seperti di dalam film, bacaan komik, games.
  3. Mengembangkan sikap empati. Misalnya dengan mengajak anak yang agresi dan telah melukai temannya untuk datang ke tempat kejadian korbannya dan merasakan rasanya menjadi korban.
  4. Melakukan catharsis. Hal ini dengan menyalurkan perilaku agresi ke aktivitas yang lebih positif, misal ketika ada anak yang suka menendang benda yang ada di sekitarnya, anak itu bisa diarahkan untuk kegiatan bermain sepak bola. Ketika ada anak yang suka memaki, menghina, bisa diarahkan untuk bermain drama, membaca puisi, bercerita.

Sekian, terimakasih. Semoga membantu dan bermanfaat bagi teman-teman yang membaca. See you!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun