Pendekatan Literasi Budaya dalam Pengembangan Bahan Ajar Teori dan Apresiasi Sastra bagi Mahasiswa PGSD
Pendahuluan
Dalam konteks globalisasi, pentingnya pengembangan bahan ajar yang sensitif terhadap keberagaman budaya semakin meningkat, khususnya dalam pendidikan sastra.Â
Bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), kemampuan memahami dan menghargai karya sastra dari berbagai budaya memperluas wawasan dan mempersiapkan mereka menjadi guru yang peka terhadap keberagaman di kelas mereka nanti. Pendekatan literasi budaya dalam pengembangan bahan ajar teori dan apresiasi sastra merupakan strategi efektif untuk mencapai tujuan ini.
Literasi Budaya dalam Pendidikan Sastra
Literasi budaya adalah kemampuan untuk memahami, menafsirkan, dan menghargai karya sastra dalam konteks budaya tertentu. Dalam pendidikan sastra, literasi budaya membantu mahasiswa:
- Memahami Konteks Budaya: Mahasiswa bisa memahami latar belakang budaya dari karya sastra, yang membantu mereka menangkap makna yang lebih dalam dari teks tersebut.
- Menghargai Keberagaman: Dengan mengenal karya sastra dari berbagai budaya, mahasiswa belajar untuk menghargai perbedaan dan keberagaman.
- Membangun Identitas: Literasi budaya membantu mahasiswa membangun identitas mereka sendiri melalui refleksi terhadap nilai-nilai budaya yang dipelajari.
Analisis Kebutuhan
Untuk mengembangkan bahan ajar teori dan apresiasi sastra yang berlandaskan literasi budaya bagi mahasiswa PGSD, diperlukan analisis kebutuhan yang mendalam. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain:
Kurikulum dan Silabus: Meninjau kurikulum yang ada untuk mengidentifikasi area yang bisa diintegrasikan dengan literasi budaya, misalnya dengan menambahkan karya sastra dari berbagai budaya ke dalam silabus.
Kompetensi Mahasiswa: Mengevaluasi kemampuan awal mahasiswa dalam memahami dan menghargai karya sastra dari perspektif budaya. Hal ini dapat dilakukan melalui tes awal atau survei.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!