Seperti yang sudah kita ketahui, semenjak merabahnya virus menular yaitu COVID 19 pada tahun 2020, seluruh tempat wisata dan tempat umum lainnya di tutup.Â
Karena terus meningkatnya kasus ini maka menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Anwar Makarim meyampaikan himbauan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten setempat, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, pimpinan perguruan tinggi, dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk melakukan pencegahan penyebaran virus COVID 19 di lingkungan pendidikan.Â
Dengan itu beberapa pemimpin sekolah mengambil kebijakan untuk meniadakan kelas belajar. Bukan berarti berhenti belajar, hanya saja mengganti sistem kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya luring menjadi daring. Â
Nah dari sini media sosial berperan penting sebagai penunjang media pembelajaran, banyak media sosial yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas pembelajaran. Seperti, google classroom, zoom meating, google meet, bahkan banyak yang menggunakan instragram ataupun tiktok supaya pelajar tidak bosan.Â
Media sosial sendiri mempunyai makna yaitu media daring yang digunakan oleh khalayak umum untuk berinteraksi satu sama lain dan berkreativitas tanpa ada batasan waktu. Hal ini dilakukan agar sistem pendidikan tidak terputus yang nantinya akan menyebabkan generasi lemah dalam pendidikan.Â
Namun banyak pelajar yang menyepelekan pelajaran dengan media sosial dengan alasan malas, yah memang benar tingkat keminatan belajar online dengan offline sangat banyak berminat pada belajar offline atau biasannya di sebut dengan sekolah tatap muka. Tapi disinilah tantangan seorang pelajar dimana zaman para generasi penerus yang sudah terlena akan kesenangan dunia.Â
Selama ini,banyak pelajar mengeluh karena kurang faham, karena tidak tatap muka secara langsung saat menjelaskan materi salah satunya dengan bersusah payah mencari sinyal terbaik agar jaringan tidak terputus oleh aplikasi.
Bagaiman sikap kita menghadapi situasi belajar seperti ini? Kita hanya perlu kesadaraan diri. Betapa pentingnya ilmu untuk masa depan kita.
Lalu Bagaimana peran kita sebagai generasi milenial di media sosial? Sangat banyak sekali yang bisa kita dapatkan dari media sosial. Sebuah informasi yang tidak ada batasan akan kita dapatkan melaluinya (media sosial), dan kita dapat mengekspos kreativitas kita di media sosial itu sendiri.Â
Dari sini kita bisa mengambil peran dalam menjadikan Bangsa Indonesia semakin maju. Seperti yang pernah dikatakan oleh Ir. Soekarno "Beri aku seribu orang tua, niscaya akan ku cabut dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan ku goncang dunia ".Â
Siapa lagi yang akan meneruskan bangsa tercinta ini kalau bukan generasi muda.
Disini kita bisa menyimpulkan banyak hal positif yang bisa kita lakukan selama kita benar dalam penggunaan media sosial, bahkan bisa menjadi wadah kekreativan yang akan berguna untuk diri kita dan masyarakat sekitar, dan generasi bangsa harus pandai dalam mengambil peran di keadaan di era pandemi.
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H