Mohon tunggu...
KKN UM Desa Ngingit
KKN UM Desa Ngingit Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Seni

Keunikan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Ngingit Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang

12 November 2022   12:58 Diperbarui: 12 November 2022   13:23 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musollah Sirrojul Mu'minin yang berlokasi di dusun krajan, desa Ngingit, Kecamatan Tumpang, kabupaten Malang, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema ' Memeprkuat Suri Tauladan Rasulullah dalam Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah. Senin,10 Oktober 2022.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dihadiri penceramah kondang di kecamatan Tumpang KH. Musta'in Amin, kepala desa  Liana,perangkat desa, ketua RT dan RW setempat,Tokoh agama, Tokoh masyarakat,warga masyarakat dan mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang yang ikut andil untuk menyukseskan acara tersebut.

Adapun susunan acara, pembukaan,rebana, sambutan dari kepala desa,pembacaan ayat suci Al Quran,ceramah dari KH. Musta'in Amin, dan penutup

dalam sambutan bu Liana selaku kepala desa Ngingit beliau bangga atas diadakan kegiatan tahunan ini.

"Semoga dengan dilaksanakan acara maulid nabi ini bisa menjaga silaturahmi antar warga desa ngingit khususnya di dusun krajan, saya pun berterima kasih kepada panitia acara yang sudah membuat acara ini dengan baik" ujarnya.

Dalam ceramahnya KH. Musta'in Amin menjelaskan dan memberikan contoh tentang kehidupan Nabi Muhammad yang bisa dijadikan contoh dan juga kebiasan baik dalam kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad yang dapat menjafi teladan yang baik.

saat dikonfirmasi media di penghujung acara, Shofi mengatakan, saya melihat kegiatan yang dilakukan oleh remaja muda dusun ngingit ini memiliki hikmah yang besar dan juga penceramnya saya suka, bisa mengunakan 2 bahasa, dan lucu sekali. ujarnya

memang benar di desa ngingit memiliki salah satu keunikan yaitu warganya terbiasa menggunakan 2 bahasa keseharian yaitu bahasa jawa dan bahasa madura dan kebanyakan warganya menguasai keduanya.

dikesempatan yang sama, Kusaini juga menambahkan, dalam acara mempringati Maulid Nabi Muhamad SAW, kita dari sisi panitia peksana dan anggota rebana desa Ngingit.

"acaranya sukses ya mas, walaupun gerimis tapi yang datang banyak dan sangat meriah 2 tahun kemarin gak bisa ngadain kaya gini karena pandemi" imbuhnya.

Acara yang sangat meriah dengan puluhan kembang api yang dinyalakan sebagai tanda berakhirnya acara Maulid Nabi Muhammad SAW

Adapun tradisi unik yang dilakukan warga desa ngingit saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah membanting cobek yang terbuat dari tanah liat yang di percaya untuk membuang sial. Vony salah satu anggota KKN Universitas Negeri Malang mencoba untuk membanting cobek ke arah selokan desa.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun