Pada bahasan sebelumnya kita memahami tentang karakteristik dari Media Baru. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas hal berikutnya yang tentu saja masih berkaitan dengan Media Baru, yaitu tentang Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia. Apakah yang membedakan keduanya? Kita bisa simak hal berikut.
Sebelum lanjut kepada topik kita kali ini, satu hal yang akan menjadi perbicangan kita adalah tentang istilah Online. Mengapa istilah tersebut dapat kita perbincangkan? Karena Media Baru tidak lepas dari istilah Online tersebut. Online yang dalam bahasa Indonesia adalah Daring atau Dalam Jaringan memiliki pengertian bahwa setiap informasi atau pesan yang diakses menggunakan teknologi Internet. Maka ketika kita berbicara tentang kegiatan jurnalistik yang kita jumpai di dalam jaringan, kita bisa menyebutnya dengan istilah media online.
Nah, kita memahami apa itu istilah online, kali ini kita beranjak dalam topik bahasan kita yang adalah tentang Jurnalisme.
Seperti yang disampaikan di awal tentang pengertian online, maka kita bisa menyimpulkan jurnalisme online yang kita sering dengar merupakan kegiatan jurnalistik yang memanfaatkan teknologi jaringan internet. Dengan pemanfaatan jaringan internet tersebut maka kita, ketika membuka laman tertentu menggunakan bantuan World Wide Web, kita dapat menemukan tentang produk jurnalistik yang mengandung unsur digital, berisikan audio, video, teks, atau penggabungan dari ketiga hal tersebut.
Jurnalisme Online lebih menekankan pada penyebaran produk jurnalistik yang memanfaatkan digitalisasi dan jaringan internet. Namun, hal-hal yang dapat mengakibatkan suatu produk jurnalisme online memiliki fitur bermacam-macam media, bukanlah suatu fokus yang menjadi kewajiban dari jurnalisme ini. Dari situ kita bisa memahami bahwa, inilah titik perbedaan antara Jurnalisme online dengan jurnalisme multimedia yang sebentar lagi akan kita bahas.
Menurut Mark Deuze (2011), jurnalisme online memiliki dua domain yang dapat menjadi ciri khas nya:
- Domain pertama adalah rentang adalah editorial content hingga konektivitas publik. Konten editorial berarti segala teks yang terpapar dalam suatu produk jurnalistik, dibuat serta diedit oleh jurnalis seorang jurnalis. Konektivitas publik adalah kemampuan produk jurnalistik tersebut dapat sampai kepada khalayak atau kita para audiens tanpa adanya hambatan.
- Domain kedua adalah terdapatnya konsep komunikasi partisipatoris. Pengertiannya adalah produk jurnalisme online memiliki fitur yang dimana para penerima informasinya tersebut secara langsung dapat membagikan komentar atau memposting respon yang berbentuk file. Komunikasi partisipatoris itupun dapat dilihat menjadi dua hal yang pertama adalah bersifat terbuka, dan yang kedua bersifat tertutup. Hal yang membedakan keduannya adalah tentang perlu tidaknya penyuntingan dalam suatu situs. Jika tidak, maka situs penyedia produk jurnalisme tersebut disebut terbuka, jika diperlukan maka penyedia situs tersebut dikatakan tertutup.
Untuk lebih memperjelas, kita akan melihat empat jenis jurnalisme online, siapa tahu ada yang kita kenali dari keempat jenis tersebut.
- Mainstream News Sites. Jenis yang pertama ini adalah jenis jurnalisme yang paling luas tersebar secara umum, hingga tingkat internasional. Jenis ini memiliki ciri komunikasi partisipatoris yang tertutup. Memang secara spesifik, tidak ada yang membedakan dengan jurnalisme konvensional seperti koran. Contoh jenis ini adalah BBC, CNN, Kompas.com, atau Republika.com, dan lain-lain.
- Index and Category Sites. Jenis ini bisa dibilang adalah mesin pencari. Di ranah digital kita sering menjumpainya untuk mencari situs tertentu berdasarkan informasi yang sedang kita cari di internet. Nah, hal tersebutlah yang menjadikan jenis jurnalisme ini memiliki tugas mengedit serta memberikan informasi berkaitan dengan situs-situs selanjutnya yang kita spesifik ingin cari.
- Meta and Comment Sites. Jenis ini adalah jenis jurnalisme yang dimaksudkan untuk membahas jurnalisme kembali. Maka adanya jenis jurnalisme ini menampilkan informasi tentang media berita tertentu, serta isu-isu yang sedang terjadi di dalam media secara umum.
- Share and Discussion Sites. Terakhir adalah jenis jurnalisme yang menyediakan situsnya untuk dimanfaatkan publik sebagai ajang untuk saling bertukar ide atau informasi. Penyediaan lainnya adalah ruang untuk berinteraksi antara satu pengguna internet dengan pengguna yang lainnya. Kita bisa melihat Kaskus untuk dijadikan contoh jenis jurnalisme yang satu ini. Â
Kita telah melihat apa yang dimaksud dengan jurnalisme online. Sekarang kita akan melihat satu bentuk jurnalisme lawannya, yang adalah jurnalisme multimedia.
Multimedia kita memahami berarti banyak media. Hal ini bisa dikatakan lebih dari dua jenis media. Jika kita menilik sebentar media konvensional yang kita kenal seperti televisi, koran, atau radio. Ketiga media tersebut hanya memiliki dua jenis media yang terpasang dalam produk jurnalistiknya. Maka multimedia ini memiliki banyak, yakni integrasi dari media suara, gambar atau foto, grafik, video, teks, dan lain-lain.Lalu bagaimana dengan jurnalisme multimedia?Deuze (2003) menjelaskan tentang definisi jurnalisme multimedia ini dengan dua cara:Sebuah paket berita yang menggunakan lebih dari dua jenis mediaSebuah paket berita yang menggabungkan seluruh media yang dimungkinkan masuk untuk menjadi sebuah produk jurnalistik.
Munculnya jurnalisme multimedia ini juga membentuk budaya baru bagi publik dalam menikmati berita atau produk jurnalistik. Pergeseran tersebut dibagi oleh Deuze menjadi empat kategori. Pertama adalah membaca, kini orang lebih cenderung membaca versi online.
Kedua, menonton, orang menonton kini menganggap terdapatnya kebangkitan dalam bidang teks yang sedang dinikmati, istilah menonton karena orang dapat menyaksikan berbagai media yang ditawarkan dalam suatu situs berita. Ketiga adalah mendengarkan, dari kebiasaan mendengarkan radio ini kemudian beralih menjadi mengonsumsi media yang tidak hanya mendengarkan namun sampai pada merasakan.
Dari itu semua kemudian membentuklah kebudayaan multitasking yang dimana orang dapat mencari informasi sekaligus dapat menyimak informasi yang diperoleh dengan memanfaatkan segala fitur yang tersedia di situs berita online tersebut.
Seperti itulah kiranya perbedaan dari jurnalisme online dan juga jurnalisme multimedia. Semoga mendapatkan ilmu yang baru. Sampai jumpa dibahasan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H