Mohon tunggu...
Pandi Ariansah
Pandi Ariansah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang pemula dalam bidang sastra dan jurnalistik

Hallo, ini Pandi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Bank Emok untuk Modal Usaha, Membantu atau Bikin Buntu?

21 November 2021   12:27 Diperbarui: 21 November 2021   13:09 2948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena bank Emok sang rentenir berwujud bank keliling menjadi populer sejak pandemi di kalangan keluarga menengah kebawah. Maraknya pinjaman modal dari bank Emok karena permasalahan finansial pasti akan selalu muncul dalam sebuah rumah tangga, peran suami-istri yang tidak sesuai dalam mengatasi permasalahan finansial keluarga dapat berdampak pada kondisi keluarga, salah satunya hubungan antar anggota keluarga tidak harmonis. Permasalahan lain yang dapat ditimbulkan dari tidak baiknya finansial keluarga adalah kebutuhan keluarga tidak terpenuhi secara maksimal, anak-anak dan anggota keluarga kelaparan, mudah sakit, mudah mengalami konflik antar suami-istri, dan dapat menyebabkan perceraian.

Sebuah keluarga pasti memiliki persoalan dan membutuhkan solusi terbaik yang perlu diambil. Salah satu anggota keluarga di Kabupaten Subang berhasil kami wawancarai mengenai implementasi dari perencanaan yang dibuat keluarga demi penghidupan yang layak. Beliau merupakan seorang istri dan juga ibu dari keluarga yang beranggotakan tiga orang ini. Beliau mengaku dulu keluarganya memiliki rencana menjalankan usaha warung sembako setelah usaha toko pertaniannya berangsur mengalami kemunduran. Namun karena tak memiliki modal, keluarga ini akhirnya tergiur dengan fenomena bank Emok yang marak di daerah itu.

Tindakan meminjam uang di bank Emok untuk modal usaha warung merupakan salah satu bentuk implementasi dari perencanaan keluarga ini. Implementasi merupakan bentuk nyata tindakan dari langkah-langkah urut yang telah direncanakan serta memastikan setiap tindakan telah sesuai prosedur dan urutan yang direncanakan. Namun, apakah tindakan untuk berurusan dengan bank Emok merupakan implementasi yang baik? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kami kembalikan kepada pendapat masing-masing, namun perlu diketahui fenomena bank Emok ini telah memiliki citra buruk di kalangan masyarakat karena banyak pemberitaan buruk mengenai dampak akibat candu dan tidak mampu membayar hutang.

Fenomena bank Emok populer dikalangan emak-emak Jawa Barat termasuk kabupaten Subang. Bank Emok merupakan praktik rentenir yang meminjamkan uang atau modal usaha dengan bunga relatif besar, hanya saja nama "bank Emok" dapat mengecoh masyarakat sehingga masih banyak yang tidak menyadari bahwa bank Emok juga merupakan praktik rentenir. Peminjaman bank Emok dilakukan secara berkelompok dengan tanggungan bersifat renteng. Dengan tanggungan bunga yang besar, tidak sedikit nasabah yang kesulitan membayar. Akibatnya banyak nasabah yang melakukan praktik "gali lubang tutup lubang".

Banyak keluarga yang memang kurang memiliki kecakapan finansial baik pengetahuan dasar maupun pengetahuan lanjutan dari kecakapan finansial. Kestabilan ekonomi di dalam keluarga merupakan salah satu faktor yang cukup untuk menentukan kebahagiaan di dalam keluarga, namun penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan hidup dapat menyebabkan terjadinya pertengkaran di dalam sebuah keluarga. Ketidakstabilan dalam ekonomi keluarga bukan saja karena penghasilan yang tidak cukup, tetapi karena keluarga tersebut kurang bijaksana di dalam membelanjakan uang atau pendapatan.

Perencanaan keuangan perlu dilakukan karena semua orang pada dasarnya memiliki ketidakpastian yaitu ketakutan akan masa depan kehidupan finansialnya, karena pada hakikatnya hidup adalah ketidakpastian dan tidak ada seorangpun yang mampu untuk mencegah kecelakaan, penderitaan, dan kesukaran serta mengejar keberuntungan dan nasib baik. Perencanaan keuangan didefinisikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan hidup melalui pengaturan keuangan yang sistematis disesuaikan dengan tingkat gaya hidup individu maupun keluarga dalam memanajemen keuangan. Peminjaman uang di bank Emok pada awalnya dianggap membantu karena peminjaman modal usaha ini bertujuan membantu usaha kecil masyarakat. Namun karena bunga yang relatif besar dianggap memberatkan nasabah untuk mengembalikan pinjaman.

Akibatnya berbagai persoalan dapat muncul terhadap sebuah keluarga akibat fenomena bank Emok ini. Beberapa dampak negatif yang dapat terjadi akibat berurusan dengan bank emok ini diantaranya keluarga kurang harmonis, hutang berlipat ganda dan menumpuk, usaha terancam, harta benda habis, bahkan anak bisa menjadi korban secara psikologis. Imbas dari buntunya ekonomi keluarga ketika proses pembayaran dengan bunga yang tidak sedikit menjadi peluang tercekiknya keluarga dalam menghadapi fenomena bank Emok yang mengelabui keluarga lewat prosedur pinjaman yang mudah. Minimnya pengetahuan menjadi awal permasalahan dalam keluarga muncul dalam proses implementasi keluarga tips yang harus diperhatikan sebelum meminjam modal di bank keliling adalah harus memperhatikan prediksi dampak baik buruknya, penghasilan yang dapat menutupi bunga, menyiapkan solusi apabila kemungkinan buruk terjadi serta komunikasi dalam keluarga adalah sebuah keharusan dalam mengambil sebuah tindakan.

Pemahaman tentang pengetahuan keuangan mendorong seseorang untuk berperilaku baik dalam pengelolaan keuangannya untuk jangka panjang. Perlunya pengetahuan keuangan seseorang akan memudahkan seseorang dalam mengatur keuangan yang dimiliki yang dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga. Pengetahuan keuangan adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan, memahami, dan mengevaluasi informasi yang relevan untuk mengambil keputusan dengan memahami konsekuensi yang ditimbulkannya.

Pengetahuan keuangan menjadi hal tak terpisahkan dalam kehidupan baik individu atau keluarga. Sikap dan peranan keluarga penting dalam menggunakan tindakan untuk memanajemen keuangan tentunya dapat memunculkan sifat dan perilaku keserakahan terlebih jika digunakan secara sembarangan. Setiap keluarga pasti memiliki sikap yang berbeda dalam menyikapi keuangannya. Keluarga yang paham dengan kondisi keuangannya dan mampu menyikapi uang yang dimilikinya menunjukkan bahwa keluarga tersebut mempunyai sikap keuangan yang baik..

Manajemen sumberdaya keluarga dalam implementasinya untuk mengatasi permasalahan finansial keluarga dapat dimulai dari pemahaman setiap anggota keluarga dalam mengambil peran. Pengelolaan dan pengendalian keuangan keluarga harus dikontrol dengan baik oleh seluruh anggota keluarga khususnya suami istri. Manajemen keuangan keluarga merupakan suatu keahlian yang wajib dimiliki sepasang suami istri yang memegang keuangan keluarga. Pengelolaan keuangan keluarga harus didasari dengan perencanaan yang matang serta kalkulasi yang terukur. Manajemen keuangan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan masalah jangka pendek hingga masalah jangka panjang seperti hutang yang terus beranak.

Disusun oleh: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun