Mengatasi Kejenuhan Mahasiswa dengan Hybrid Learning

Dimasa pandemi covid-19 telah merubah semua kehidupan manusia saat ini, mulai dari kehidupan sehari-hari,pekerjaan,ekonomi dan di dunia Pendidikan terutama di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Banyak sekali masyarakat yang mengeluh dampak dari pandemi covid-19 ini. Akan tetapi kita tidak bisa berbuat apa-apa dalam kondisi saat ini selain dengan mengikuti peraturan dari pemerintahan saat ini, dengan selalu menerapkan protokol Kesehatan yang telah ditetapkan. Perubahan sistem pembelajaran membuat banyak masyarakat terutama mahasiswa yang tidak siap sepenuhnya untuk mengikuti sistem pembelajaran secara daring (online). Banyak mahasiswa yang mengeluh bosan dan jenuh dikarenakan metode perkuliahan dirasa semakin monoton dan tidak efektif. Karena mahasiswa  selama ini sangat terbiasa dengan perkuliahan tatap muka (offline).

Penurunan kasus covid-19 menjadi awal yang baik untuk kita memulai sistem pembelajaran yang baru. Menteri Pendidikan melalui surat edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam masa darurat Coronavirus Disease ( covid-19), menghendaki agar seluruh mahasiswa bisa mendapatkan layanan Pendidikan yang optimal dan maksimal namun tetap selalu mengutamakan protocol Kesehatan guna untuk memutus rantai covid-19.

Saat ini Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta menerapkan dua sistem pembelajaran yang digabungaan dari sistem pembelajaran jarak jauh (online) dengan sistem pembelajaran tatap muka (offline) yang bisa disebut dengan pembelajaran campuran (Hybrid Learning) dan mulai diterapkan diawal bulan Desember 2021 kemarin hingga hari ini. Hybrid Learning merupakan sebuah model pembelajaran dengan sistem kombinasi pembelajaran antara metode daring atau jarak jauh (online) dengan metode tatap muka (offline) . Unisa Yogyakarta menerapkan sistem tersebut dikarenakan untuk mengoptimalkan pembelajaran yang dilaksanakan. Banyak mahasiswa yang mengeluhkan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (online)  tidak optimal karena banyak hambatan yang terjadi seperti gangguan pada jaringan dan terbatasnya akses internet dan fasilitas yang kurang memadai untuk sebagian mahasiswa. Ada juga mahasiswa yang merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran online. Terkadang materi yang disampaikan oleh dosen tidak dimengerti oleh mahasiswa dan tugas yang diberikan yang diberikan justru malah menambah beban mahasiswa, karena tugas yang diberikan dalam porsi banyak dan waktu pengerjaan yang singkat serta seringkali bersamaan dengan pengajaran tugas pada mata kuliah lainnya. Oleh karena itu, mahasiswa jadi susah untuk membagi waktu antara mata kuliah satu dengan mata kuliah lainnya.

Model pembelajaran tatap muka (offline) tidak dilaksanakan secara keseluruhan. Tetapi dengan hanya beberapa prodi saja. Yang diawali dengan pemeriksaan swab antigen yang diadakan digedung universitas 'Aisyiyah Yogyakarta sendiri untuk meyakinkan bahwa mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran di kampus. Hasil dari model hybrid Learning ini ternyata sangat efektif bagi semua mahasiswa dikarenakan mahasiswa tidak hanya mendengarkan materi melalui media atau aplikasi online tapi mahasiswa memperaktekkan materi apa yang diajarkan secara langsung. Setelah praktikum mahasiswa diberikan responsi,kuis atau evaluasi secara daring (online) untuk mengetahui apakah mahasiswa memahami materi yang telah diberikan.